Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Dilema Demokrasi Indonesia, antara Kelelahan dan Harapan Masyarakat

5 Juli 2023   12:33 Diperbarui: 16 Juli 2023   03:30 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah akun partai politik di Twitter. Difoto pada Rabu (18/1/2023). (TANGKAPAN LAYAR AKUN MEDSOS PARPOL via KOMPAS.ID)

Kekhawatiran kita muncul nantinya terjadi penurunan partisipasi politik akibat kejenuhan terhadap janji politik dan image jelek terhadap politik yang sudah menjadi rahasia umum.

Kejenuhan juga bisa terjadi akibat dari begitu banyaknya kampanye politik yang terkesan memaksakan diri untuk dilakukan dengan tujuan memperkenalkan diri lebih awal. Menyikapi hal tersebut kita sebagai warga masyarakat kiranya.

1. Bijaklah berdemokrasi

Jangan pernah muncul kebencian akibat perbedaan pilihan, perbedaan menjadi syarat utama sebuah demokrasi.

Biarkan pertarungan politik terjadi kita sebagai rakyat cukup menikmati dan memahami mana yang layak dipilih dan mana yang harus diabaikan.

Porsi bicara politik harus sesuai jangan berlebih kita sebagai rakyat jangan terjebak membicarakan politik berlebihan berujung memperuncing perbedaan.

Bijak berdemokrasi dengan menolak kebohongan dan menolak politik uang wajib kita lakukan.

2. Berbeda Boleh Bermusuhan Jangan

Berbeda pilihan akan terjadi di pemilu  nanti baik pilihan partai politik, pilihan calon legislatif puncaknya berbeda pilihan presiden.

Berbeda Boleh namun jangan sampai perbedaan membuat kita bermusuhan persaingan elit politik biasanya hanya didepan publik jadi jangan pernah kita terjebak menjadi korban keganasan dunia politik.

Biarlah perbedaan sebatas pilihan saja selebihnya kita bersaudara dan terus jaga ikatan silaturahmi diantara kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun