Keterbatasan ekonomi menjadi persoalan utama memunculkan begitu banyaknya anak-anak putus sekolah di kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Pendataan sangat perlu dilakukan kiranya para kepala desa dan kepala kelurahan mendata jumlah anak usia sekolah dan apa penyebabnya sehingga solusi yang diberikan bisa tepat sasaran.
4. Mutu pendidikan yang masih rendah
Tidak bisa kita pungkiri mutu pendidikan di kabupaten Labuhanbatu Selatan sangat rendah itu terlihat kualitas para lulusan yang masih minim prestasi baik sekala lokal maupun nasional.
Ada beberapa terkadang yang berprestasi namun hanya segelintir orang saja, harapan kita sebagai masyarakat dimanapun anak-anak kabupaten Labuhanbatu Selatan bersekolah hendaknya mendapat Kualitas yang sama.
Memang banyak faktor yang menjadi pemicu rendahnya mutu pendidikan namun sampai saat ini kita belum melihat langkah berbeda untuk mengubah pola lama dalam peningkatan mutu pendidikan khususnya di kabupaten Labuhanbatu Selatan.
5. Kesejahteraan guru belum merata
Menjadi persoalan yang belum terpecahkan kesejahteraan guru masih mengkhawatirkan di kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Masih begitu banyak guru yang belum sertifikasi serta berstatus honor yang mengakibatkan pendapatan secara materi masih kurang memadai.
Sangat sulit menuntut profesionalisme dengan hanya mengandalkan semangat tanpa adanya jaminan terhadap pendapatan yang lumayan.
Guru sudah menjadi sebuah profesi itu berarti tuntutan profesional ada didalamnya termasuk mendapatkan gaji sesuai dengan kinerjanya.