Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Adu Nasib ke Kota

5 Mei 2023   11:12 Diperbarui: 9 Mei 2023   19:33 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pindah ke kota. (sumber: KOMPAS.ID/SUPRIYANTO)

Menjadi suatu kebiasaan jika libur lebaran saat kembali pulang arus urbanisasi meningkat begitu besar magnet perkotaan untuk mengundang orang desa pergi kekota.

Semangat kembali kerumah setelah mudik lebaran menjadi momentum anggota keluarga ikut serta untuk merubah nasib hidup di kota.

Alasan utama besarnya keinginan orang dari daerah untuk berangkat kekota tentunya untuk merubah nasib kehidupan dengan cara mencari pekerjaan di kota.

Menyikapi hal ini langkah apa yang perlu kita persiapkan agar kita berhasil dan sukses sampai berada di kota besar.

1. Siapkan Skill untuk Bekerja

Langkah paling aman untuk berangkat kekota kita memiliki modal skill untuk bersaing bekerja di kota.

Kemampuan yang kita miliki saat di kota bisa menjadi jalan kita mendapatkan pekerjaan, belajar atau memiliki pengalaman di bidang teknisi baik mesin mobil, sepeda motor, serta segala jenis peralatan handphone sangat dibutuhkan nantinya saat di kota.

Jika tidak memiliki skill sekalipun hanya modal tenaga saja untuk bekerja sebaiknya memilih tempat yang pas tentunya sekaligus untuk belajar.

2. Bangun Komunikasi dengan saudara 

Selanjutnya membangun silaturahmi dan komunikasi dengan saudara di kota sangat penting baik saudara kandung maupun saudara sekampung.

Menumpang hidup dengan catatan bukan untuk menyusahkan biasanya dilakukan orang-orang yang baru pertama kali merantau ke kota.

Saudara yang kita miliki untuk hal seperti ini sangat sensitif sekali kepada kita yang ingin tinggal sementara harus terbuka dan terus terang untuk tinggal sementara waktu sebaiknya juga menyesuaikan dengan keadaan saudara kita.

Sebisa mungkin kita langsung punya inisiatif untuk mencari duit minimal untuk makan, saudara kita yang ada juga bisa menjadi sarana belajar atau tempat bertanya apakah dilingkungan atau di tempat dia bekerja ada lowongan untuk kita.

Biasanya yang paling mengetahui peluang kerja yang ada adalah orang-orang yang yang sudah bekerja di tempat pekerjaan itu, sehingga sebagai saudara kita yang merekomendasikan kita untuk bekerja berfungsi sebagai penjamin sekaligus promosi kualitas kita.

3. Turunkan gengsi 

Sebagai pendatang di kota penting untuk menurunkan gaya hidup serta menurunkan gengsi kita, dalam artian jangan bergaya hidup mewah saat berada di kota.

Tujuannya agar kita bisa di terima dimana kita saat bekerja karena loyalitas dan totalitas bekerja memiliki peranan penting untuk mendapatkan sebuah pekerjaan.

Jika kita tidak mendapatkan pekerjaan jangan malu untuk menerima pekerjaan apapun yang di berikan kepada kita dengan catatan halal untuk kita buat makan.

4. Batasi pergaulan

Ilustrasi. Arus urbanisasi setelah lebaran terus meningkat, Fredomsiana.com
Ilustrasi. Arus urbanisasi setelah lebaran terus meningkat, Fredomsiana.com

Hidup di kota apalagi baru pertama kali sebaiknya penting untuk memantau pergaulan karena lingkungan perkotaan begitu banyak menawarkan berbagai hal negatif.

Jika kita tidak selektif bergaul maka bisa di pastikan kita akan tersesat dalam lingkungan pergaulan.

Salah pergaulan bisa fatal akibatnya bisa jadi kita berada dilingkungan berbahaya yang rawan melakukan pelanggaran hukum.

Sebisa mungkin batasi pergaulan sebaiknya mencari orang-orang yang memiliki moral baik, agama yang bagus serta punya pekerjaan yang jelas terlihat ini sebagai indikator baik buruknya perilaku seseorang.

5. Adaptasi lingkungan 

Menguasai lingkungan menjadi modal penting untuk kita terus berada dan bertahan hidup di kota, memahami lingkungan akan memudahkan kita bagaimana kita bersikap dan berbuat saat berada di lingkungan tersebut.

Kehidupan kota yang kompetitif dalam persaingan dan kurangnya komunikasi antar tetangga menjadi hal baru yang berbeda dengan suasana di daerah-daerah.

Pelajari kebudayaan di lingkungan kota agar kita bisa hidup menyesuaikan dan mampu bertahan.

***

Kehidupan kota sangat indah jika dilihat dari berbagai media saat kita berada di daerah namun perlu kita sadari biaya hidup di kota sangat tinggi sehingga mencari uang yang sulit serta menghabiskan sangat cepat.

Hal tersebut memunculkan berbagai tindakan kejahatan demi untuk menghasilkan uang.

Jika mental kita tidak siap menghindari untuk bersaing di kota sebaiknya kita lakukan membangun tanah kelahiran dan terus membenahi kampung halaman akan mendatangkan kehidupan yang lebih baik bagi kita.

Daerah memang jauh dari berbagai fasilitas yang ada di kota namun kita harus menyadari daerah dan perkotaan memiliki keunggulan masing-masing.

Yang berada di kota merasa senang melihat orang yang berada di daerah karena hidup tenang dan penuh rasa kekeluargaan, sebaliknya orang daerah ingin kekota karena kota menawarkan berbagai berbagai fasiltas yang lengkap untuk di nikmati.

Akhirnya mari berfikir matang sebelum berangkat kekota terlebih ikut saudara, ingat kehidupan di kota sangat keras pastikan kita punya mental untuk berada di sana kalau tidak lebih baik di kampung halaman saja.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun