Cuaca ekstrim dimana kondisi cuaca dan iklim mengalami kondisi tidak seperti biasanya terjadi saat ini melanda hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Demikian pula di kabupaten Labuhanbatu Selatan Provinsi Sumatera Utara, cuaca ekstrem meliputi hujan lebat, angin kencang, panas luar biasa, serta petir menyambar menjadi fenomena yang belakangan sering terjadi.
Puncaknya beberapa waktu lalu di salah satu tempat wisata di kabupaten Labuhanbatu Selatan seorang warga masyarakat tewas terkena Sambaran petir saat hujan lebat.
Adanya korban jiwa akibat petir yang menyambar seharusnya sudah menjadi alarm bagi dinas terkait dan pemerintah setempat untuk mengadakan pencegahan terhadap kemungkinan bencana yang terjadi.
Ada beberapa dampak dari cuaca ekstrem yang terjadi semoga bisa di cegah agar tidak menimbulkan korban jiwa.
1. Banjir
Hujan yang turun begitu deras terkadang hanya berselang setiap satu hari sekali meningkatkan volume air yang tidak tertampung sungai sehingga bisa menyebabkan banjir.
Saat ini semua masih terkendali walaupun hujan lebat belum menimbulkan banjir namun kondisi ini harus sudah di pikirkan bagaimana menyikapi jika kemungkinan terburuk nantinya terjadi.
Alternatif tempat pengungsian warga, jalur evakuasi kiranya sudah di rencanakan kalau kemungkinan banjir melanda nantinya.
2. Kebakaran Hutan
Cuaca panas yang belakangan terjadi sangat rawan memunculkan titik panas yang menyebabkan kebakaran hutan.
Memang yang kita lihat saat ini terjadi di saat siang menuju sore panas begitu sangat luar biasa namun setelahnya cuaca mendung langsung turun hujan lebat.
Kekhawatiran kita yang patut kita waspadai dikala panas melanda namun hujan tidak turun maka kebakaran hutan bahkan rumah penduduk bisa saja terjadi.
Semoga kesiapan terhadap bencana ini sudah dipikirkan jauh-jauh hari karena jangan sampai saat sudah terjadi kebakaran tidak terjadi kesiapan yang akhirnya memunculkan korban harta dan nyawa.
3. Angin Puting Beliung
Bencana yang bisa saja terjadi akibat cuaca ekstrem angin puting beliung biasanya angin kencang di ikuti hujan ini sering terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Kasus kerusakan perumahan penduduk akibat angin puting beliung sudah sering terjadi di kabupaten ini semoga hal ini bisa menjadi pelajaran dan ada upaya untuk pencegahan.
Penumbangan pohon yang terjadi menyebabkan jumlah pohon besar menjadi berkurang bahkan sudah sulit ditemukan padahal hutan dan pepohonan bisa menahan angin kencang sehingga panas dan angin tidak langsung berhadapan dengan rumah-rumah warga.
4. Menurunnya Kondisi Kesehatan Masyarakat
Dampak cuaca ekstrem berikutnya bisa saja terjadi penurunan kesehatan masyarakat dimana cuaca terkadang panas dan terkadang hujan ini bisa mengganggu daya tahan tubuh.
Penyakit akan mudah menyerang tubuh yang kondisinya tidak stabil seperti ini, jangan sampai masyarakat mengalami terserang penyakit secara massal tentunya ini sangat merepotkan nantinya.
Pemberian multivitamin dan himbauan mengurangi kegiatan di luar rumah bisa menjadi upaya pencegahan agar tidak terkena dampak dari cuaca ekstrem diantaranya gangguan kesehatan.
5. Kekeringan
Dampak cuaca ekstrem yang paling menakutkan adalah kekeringan dimana di luar negeri negara India mengalami kekeringan dan panas yang terik menyebabkan ratusan bahkan ribuan orang korban jiwa.
Beberapa tahun lalu kekeringan di saat musim kemarau pernah menyulitkan masyarakat di kabupaten Labuhanbatu Selatan masa itu sumber air masyarakat adalah dari air rawa atau sungai dan sumur sehingga  disaat air kering maka terganggulah segala kebutuhan air masyakarat.
Semoga bencana seperti itu tidak ada di negeri kita dan upaya pencegahan harus di lakukan dengan menjaga sumber air baku yang ada ataupun mengaktifkan kembali PDAM yang sudah lama tidak beroperasi bisa menjadi pilihan.
Jika sudah kekeringan maka bisa dipastikan kesulitan kehidupan akan terjadi semoga hal seperti itu dijauhkan dari kabupaten Labuhanbatu Selatan.
***
Semoga cuaca ekstrem segera berlalu dan kita berharap segala upaya dilakukan untuk pencegahan dampak yang ditimbulkan.
Doa tolak bala yang sering di bacakan saat covid 19 melanda kemarin bisa juga di saat ini dibuat kembali setelah shalat berjamaah agar kita terhindar dari bencana.
Kebiasaan menangani masalah sebaiknya di ubah dengan membiasakan diri mencegah sebuah persoalan terjadi termasuk didalamnya mencegah potensi dampak dari cuaca ekstrem.
Kiranya dinas terkait dan pemerintah sudah memikirkan hal ini sehingga tidak terjadi lagi korban jiwa dampak cuaca ekstrem pada  masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Selatan kedepannya.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H