Tanpa terasa Lebaran yang sudah memasuki hari ke tiga, silaturahmi dan saling memaafkan dengan saudara dan tetangga mungkin akan terus kita lakukan untuk mendapatkan kesucian diri di hari yang Fitri ini.
Suasana lebaran berwisata menjadi salah satu pilihan untuk mengisi libur lebaran, wisata kuliner menjadi hal yang dinantikan setelah puasa sebulan penuh.
Berbagai kuliner bisa menjadi pilihan untuk di santap salah satunya kuliner yang melegenda di tanah air yaitu Bakso.
Bakso menjadi santapan yang terkenal di seluruh tanah air dan menjadi kuliner yang di gemari lintas generasi.
Makan bakso dikala cuaca dingin menjadi lebih nikmat memberikan kehangatan pada tubuh.
Bakso olahan makanan yang terbuat dari tepung dan daging kemudian digiling halus serta dibentuk menjadi bola-bola kecil terlihat unik dan memiliki khas tersendiri.
Kuliner Nusantara yang satu ini sangat terkenal hingga ke luar negeri dan tentunya menjadi salah satu makanan terenak yang di akui mancanegara.
Namun dibalik kenikmatan makan bakso ada kekhawatiran yang muncul seringnya para dokter ahli gizi menyarankan kita membatasi mengkonsumsi bakso karena bisa mengganggu kesehatan.
Menurut dr. Diana Felicia Suganda, dokter spesialis gizi klinik RS Pondok Indah -- Bintaro Jaya, dalam satu pemaparannya di salah satu media tanah air, jika para pembuat bakso menambahkan pengawet seperti boraks/formalin serta MSG supaya terasa gurih, hal itu dapat menyebabkan masalah kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Sebisa mungkin jika keluarga kita penikmat bakso sebisa mungkin memproduksi bakso sendiri untuk di konsumsi memang agak repot namun lebih terjamin kandungan komposisi dalam pembuatan bakso yang kita makan.
