Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dilema Larangan Impor Pakaian Bekas

20 Maret 2023   20:05 Diperbarui: 20 Maret 2023   20:06 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri perdagangan melakukan pemusnahan pakaian bekas impor, sumber gambar kompas.com

Karena kita juga masih melihat berbagai Persoalan yang ada dalam perdagangan terkhusus pakaian seperti.

1. Maraknya Produksi Pakaian Merk Palsu

Tidak bisa dipungkiri dan sudah menjadi rahasia umum begitu banyak produk pakaian merk palsu beredar dipasaran hal ini tentunya merugikan konsumen dan juga pengusaha yang memiliki hak paten merk yang dipalsukan.

Sangat mudah mencari produk palsu di pasar-pasar terdekat dengan merk terkenal namun harga sangat terjangkau.

Hebatnya lagi seakan-akan memalsukan produk itu legal di negeri ini karena saat membeli kita akan ditawarkan produk dengan berbagai jenis misalnya kW 1, kw 2 dan seterusnya.

Semoga pemerintah menertibkan hal ini dengan cara memberi kemudahan kepada pengusaha dalam pengurusan merk dagang sehingga tidak ada yang dirugikan.

2. Harga produk lokal kurang bersaing

Harga produk lokal terkadang kurang begitu kompetitif dalam artian produk dengan kualitas terbaik harga yang ditawarkan begitu sulit terjangkau lapisan masyarakat menengah kebawah.

Kita berharap kedepannya harga untuk produk lokal lebih murah dengan kualitas setara dengan produk asing sehingga masyarakat lebih memilih produk dalam negeri karena harga dan kualitas mampu bersaing.

3. Kualitas pakaian lokal butuh perbaikan

Ada berbagai istilah lelucon yang terkadang sangat miris kita mendengarnya jika sudah bicara produk lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun