Mencegah lebih baik daripada mengobati, pribahasa ini begitu familiar bagi kita begitu pentingnya menjaga kesehatan daripada mengobati setelah sakit.
Dikala sakit pilihan berobat akan membuat kita pusing ke dokter spesialis biaya besar harus kita siapkan, kerumah sakit umum pelayanan kurang maksimal kita rasakan sedikit mengecewakan.
Dari persoalan diatas sebenarnya kita sedikit terbantu dengan mengikuti program iuran bulanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) hal ini menjadi asuransi kesehatan bagi kita dengan membayar iuran bulanan kita akan mendapatkan pelayanan gratis saat berobat dirumah sakit dikala kita sakit.
Belakangan sedikit kabar buruk muncul dimana BPJS mengalami sedikit perubahan pelayanan, dimana akan diberlakukannya Kelas Rawat Inap Standar(KRIS) bagi pasien yang menggunakan BPJS dalam berobat.
Tentunya hal ini menjadi pro kontra dikalangan masyarakat, lantas bagaimana kita menyikapi hal ini ?
Sebagai masyarakat memang kita selalu menuntut pelayanan prima dari apa yang kita bayar setiap bulan termasuk pelayanan rumah sakit yang sudah kita bayar melalui BPJS.
Namun di samping itu perihal pelayanan rumah sakit dan BPJS ada 5 hal penting sebenarnya yang harus diperhatikan semua kalangan baik pemerintah, dinas terkait dan masyarakat.
1. Dunia Kesehatan sebaiknya fokus Mencegah Orang Sakit
Seharusnya dinas kesehatan dan pusat pelayanan kesehatan fokus mencegah orang sakit.
Kiranya penyuluhan kesehatan ke masyarakat dilakukan rutin dan berdampak bukan sekedar seminar hanya formalitas saja.
Masyarakat di edukasi untuk mengikuti pola hidup sehat agar tidak terkena penyakit, sehingga hidup dengan sadar pentingnya kesehatan akan mencegah orang sakit.
Kalau ini berjalan secara baik maka kita pastikan akan banyak orang yang tidak sakit bahkan anggaran kesehatan bisa dialihkan ke hal yang lebih baik lagi tentunya untuk kesejahteraan masyarakat.
Mencegah orang sakit lebih penting daripada layanan apa yang baik bagi pasien rumah sakit dengan dana BPJS yang tersedia.
2. Riset penyakit dan temukan pencegahannya.
Seharusnya dinas kesehatan dan rumah sakit setiap daerah memiliki badan riset dan mendorong para dokter melakukan penelitian apa penyebab penyakit yang sama sering muncul dimasyarakat.
Misalnya penyakit stroke yang sekarang sudah melanda masyarakat Indonesia., Diabetes yang menjadi penyakit paling sering disebut saat ini.
Upaya untuk melakukan riset dan mencegahnya terjadi harusnya menjadi fokus dibidang kesehatan.
Jika penyakit yang sama terus terjadi maka dalam beberapa jangka waktu tertentu harus sudah dihilangkan dan penyakit tersebut tidak menyerang lagi terhadap masyarakat.
Sehingga pasien rumah sakit berkurang tentunya penggunaan BPJS juga sedikit dan bisa maksimal digunakan untuk yang lebih membutuhkan.
3. Hilangkan mafia di bidang kesehatan
Ternyata mafia dibidang kesehatan juga ada biasanya berhubungan dengan penyaluran dana BPJS bagi rumah sakit.
Ada juga yang hanya memberikan pelayanan apa kadarnya agar pasien terus ada, ada juga yang bermain dengan obat-obatan.
Perilaku mafia kesehatan ini sangat berbahaya dan pihak berwenang harus betul-betul mengawasi hal ini dan menindak tegas para pelakunya.
Parahnya lagi mafia juga hadir di tengah-tengah pelayanan BPJS sangat disayangkan sekali.
Jangan pernah bermain-main dengan nyawa manusia maka kiranya jangan ada mafia di instansi kesehatan.
4. Pengawas yang tepat penyaluran dana BPJSÂ
Uang BPJS begitu besar dan akan sangat rawan untuk disalah gunakan harapan kita sebagai masyarakat kiranya ada pengawas yang betul-betul mampu mengawasi himpunan dana besar dari masyarakat tersebut.
Yang terpenting dana BPJS disalurkan tepat sasaran dan bermanfaat untuk kesehatan masyarakat.
Sangat miris kita mendengar adanya dana iuran BPJS yang dikorupsi para pejabat, sama BPJS yang di permainkan oknum dokter dirumah sakit.
Kiranya hal seperti ini bisa di cegah dan dihilangkan dari pengelolaan dana BPJS di Indonesia.Â
5. Biarlah hanya membayar asalkan tidak sakit
Ada anggapan dimasyarakat alangkah sayangnya uang yang kita bayarkan sebagai iuran BPJS tapi tidak pernah kita gunakan.
Ini sangat keliru, pola pikir yang benar seharusnya biarlah kita hanya membayar tapi jangan pernah kita berfikir untuk dirawat dirumah sakit karena penyakit.
Pemahaman kita harus diluruskan jangan ada anggapan kita harus ikut memanfaatkan uang BPJS dengan kita ikut berobat, seharusnya biarlah kita membayar hitung-hitung sedekah bagi yang sakit untuk menjaga kesehatan kita.
***
Semoga ulasan diatas bermanfaat dan kita lebih menyadari pentingnya menjaga kesehatan dibandingkan berobat setelah sakit.
Biarlah kita kehilangan uang setiap bulan untuk menyumbang iuran BPJS dan kita tidak pernah sakit itu jauh lebih baik.
Mri kita jaga kesehatan kita dengan tetap bersyukur dan mengikuti pola hidup sehat yang sudah kita fahami bersama salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H