Mundurnya Wakil Bupati Indramayu  Lucky Hakim dari jabatannya mendapatkan berbagai tanggapan dari masyarakat.
Kemunduran Lucky Hakim memberikan asumsi dimasyarakat tidak harmonisnya hubungan Bupati dan wakil Bupati Indramayu dalam melaksanakan tugas mengemban amanah rakyat.
Dari kejadian tersebut sebenarnya menjadi wakil Bupati memiliki keuntungan yang sangat banyak jika wakil bupati mau sedikit sabar dan saling memahami.
Pilihan mundur memang menjadi hak pribadi masing-masing orang, namun dengan mundur seorang wakil Bupati akan kehilangan keuntungan seperti berikut ini:
1. Peluang Memimpin Lebih Panjang
Menjadi wakil bupati punya prospek jangka panjang untuk memimpin sebuah daerah, seorang wakil Bupati jika beruntung ada peluang untuk menjabat sebagai pimpinan daerah selama 4 periode dengan rincian 2 periode menjadi Wakil Bupati dan 2 periode menjadi Bupati.
Seorang Wakil Bupati harus memiliki kesabaran untuk sampai ke tahapan seperti itu, sebagai langkah awal mungkin mendukung kinerja Bupati secara maksimal menjadi keharusan yang mesti dilakukan.
Sekalipun di tengah perjalanan tidak sesuai apa yang diharapkan seorang Wakil Bupati harus tetap komit menuntaskan masa jabatan.
Menjadikan sebuah ketidak sesuaian sebagai pembelajaran untuk diperbaiki dimasa yang akan datang dimana kelak mendapat amanah sebagai pimpinan utama atau menjadi Bupati.
2. Tidak Punya Resiko
Secara kinerja menjadi Wakil Bupati sebenarnya tidak memiliki resiko dikarenakan jika pemerintahan berjalan tidak baik maka yang selalu mendapat sorotan kegagalan adalah Bupati daerah tersebut.
Hal terburuk juga demikian jarang sekali seorang Wakil Bupati mendapat hukuman akibat kesalahan dalam sebuah pemerintahan, jarang kita dengar Wakil Bupati terangkut kasus hukum dan kasus lainnya.
Bahkan sebaliknya terkadang wakil Bupati mendapat rezeki nomplok ibarat kata mendapat durian runtuh dikala Bupati tidak bisa melanjutkan kepemimpinannya akibat berbagai hal maka Wakil Bupati akan dilantik menjadi Bupati.
3. Meningkatkan Popularitas
Menjadi Wakil Bupati akan mendapat peluang untuk berkampanye secara masif dimana saat menjalankan roda pemerintahan bisa menjadikan beberapa momen saat bekerja sebagai alat memperkenalkan diri kepada masyarakat.
Hal ini akan menjadikan Wakil Bupati semakin terkenal di masyarakat dan sedikit mengurangi modal untuk sekedar membangun citra diri dimasyarakat.
Sambil menyelam minum air mungkin pribahasa yang tepat dimana saat menjadi Wakil Bupati dan bertugas bertemu dengan masyarakat menjadi sarana yang tepat untuk sekedar silaturahmi dan memperkenalkan diri.
Pada puncaknya saat ingin bertarung kembali sudah dikenal masyarakat dan mudah memenangkan pertarungan politik berikutnya.
Tanpa disadari menjadi Wakil Bupati akan meningkatkan popularitas atau nilai jual dimasyarakat puncaknya akan menjadi modal politik nantinya karena sudah berpengalaman menjadi Wakil Bupati dan layak untuk dipilih menjadi Bupati.
4. Dapat fasilitas layaknya Bupati
Fasilitas yang didapat Bupati akan didapatkan Wakil Bupati juga, seperti rumah dinas, mobil dinas dan berbagai tunjangan akan didapatkan.
Fasilitas yang diberikan setara dengan apa yang didapatkan oleh Bupati sehingga menjadi Wakil Bupati menjadi posisi yang nyaman dan sangat enak jika kita mendapatkannya.
Berbagai fasilitas perjalanan dinas, kunjungan keberbagai daerah akan didapat Wakil Bupati layaknya apa yang didapat Bupati saat menjabat.
5. Pembelajaran KepemimpinanÂ
Dengan menjabat Wakil Bupati menjadi ajang pendidikan politik dan pembelajaran sebagai pemimpin idaman rakyat.
Saat menjabat Wakil Bupati maka dapat merasakan bagaimana mendapatkan tekanan sebagai pimpinan namun tidak seberat Bupati yang menjabat.
Dari berbagai persoalan yang ada menjadi pembelajaran bagi wakil bupati untuk belajar bagaimana menjadi seorang pemimpin yang terbaik.
Dengan menjadi Wakil Bupati akan memahami apa yang dibutuhkan masyarakat sehingga dimasa yang akan datang sudah memiliki gambaran saat menjadi Bupati apa yang harus dilakukan.
***
Dari berbagai keuntungan yang didapat di atas mungkin bisa menjadi motivasi bagi wakil bupati untuk bekerja maksimal sesuai tupoksi.
Bekerja dengan maksimal akan mendatangkan kebaikan bagi masyarakat dan menjadi hal positif dibandingkan sekedar melakukan pencitraan.
Keharmonisan menjalankan pemerintahan antara Bupati dan Wakil Bupati sebenarnya menguntungkan kedua belah pihak.
Maka sangat disayangkan jika selesai pelantikan Bupati dan Wakil Bupati terjadi keributan apalagi saling menjatuhkan pada puncaknya ada yang di lengserkan dari jabatannya.
Semoga semua pemimpin daerah bekerja maksimal untuk memberikan yang terbaik untuk rakyat sehingga jabatan sebagai amanah bisa dipertanggungjawabkan kelak dihadapan maha kuasa.
Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H