Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Joki Ilmiah Transformasi dari Budaya Menyontek dalam Dunia Pendidikan

16 Februari 2023   23:19 Diperbarui: 18 Februari 2023   03:13 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi iklan untuk menerima jasa pengerjaan karya tulis ilmiah, sumber gambar serambiupdate.com

Joki Ilmiah belakangan menjadi istilah populer di media sosial akibat adanya syarat kenaikan pangkat bagi Dosen supaya menyiapkan jurnal ilmiah sebagai salah satu syarat pendukungnya maka joki ilmiah menjamur dimana-mana.

Joki Ilmiah merupakan tindakan seseorang yang mengerjakan karya tulis ilmiah orang lain dari hasil tindakannya tersebut akan mendapatkan imbalan biasanya berupa uang.

Jasa joki Ilmiah dari sejak dahulu sudah begitu sering terlihat dan menjadi hal biasa dalam dunia pendidikan.

Peran joki Ilmiah juga sudah merambah ke berbagai sektor pendidikan misalnya seperti jasa pembuatan skripsi, tesis, jurnal penelitian, penelitian tindakan kelas dan hal lain yang berhubungan dengan karya tulis ilmiah.

Sangat memperihatinkan memang dimana dunia pendidikan akan mengalami penurunan kualitas dikarenakan adanya praktek joki Ilmiah tersebut.

Walaupun tidak semua orang yang membuat karya tulis ilmiah menggunakan jasa joki Ilmiah, namun sebagian besar kita bisa lihat sudah melakukannya.

Jika kita perhatikan sebenarnya Joki Ilmiah transpormasi dari budaya Menyontek yang sudah mengakar dalam dunia pendidikan Indonesia.

Menyontek menjadi kebiasaan jelek dari murid tingkat Sekolah Dasar hingga mahasiswa perguruan tinggi.

Begitu juga guru dan dosen pasti sebagian besar pernah melakukan budaya Menyontek dalam melaksanakan tugasnya sat menyiapkan bahan pembelajaran.

Budaya menyontek yang bertransformasi menjadi joki Ilmiah akan memunculkan berbagai dampak negatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun