Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Guru Penggerak Implementasi Nyata Semboyan Pendidikan Taman Siswa

3 Februari 2023   14:45 Diperbarui: 4 Februari 2023   17:45 1040
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi guru penggerak memberikan kewajiban bagi kita untuk terus memberikan perubahan positif dalam dunia pendidikan.

Perubahan positif bisa diwujudkan dengan berbagai implementasi di sekolah.

Menjadikan sekolah yang nyaman, dan sebagai pusat ilmu pengetahuan serta menjadi sarana perbaikan mental dan etika moral bagi seluruh warga sekolah menjadi cita-cita bersama pendidikan di negeri ini.

Guru penggerak hadir untuk menjawab tantangan dimana mutu dan kualitas pendidikan yang terus mendapat penilaian negatif, sehingga guru penggerak mungkin bisa menjadi sebuah gerakan yang mampu memberikan perubahan nyata dalam perbaikan peradaban di sebuah sekolah.

Begitu besar harapan untuk melihat para generasi masa depan bangsa berhasil menggapai cita-citanya tentunya akhlak yang baik menjadi fondasi keberhasilan mereka nantinya.

Sudah menjadi tanggung jawab bersama setiap insan untuk terus memperbaiki dunia pendidikan 

Guru penggerak bukan sekedar guru yang sudah mendapatkan pendidikan dan pelatihan guru Penggerak tetapi tetapi setiap guru yang terus memberikan perubahan positif bagi dunia pendidikan itulah wujud nyata guru Penggerak.

Guru Penggerak tidak begitu sulit untuk menjadi agen perubahan cukup dengan melihat dan melaksanakan berbagai inspirasi yang begitu banyak bisa kita dapatkan saat ini.

Maka mencari sebuah Inspirasi bagi seorang guru tidaklah begitu sulit, sejarah panjang pendidikan kita sudah lebih dari cukup untuk menjadi sebuah pelajaran.

Bapak pendidikan kita Kihajar Dewantara sudah mewariskan berbagai acuan untuk bagaimana menjadikan anak-anak bangsa berhasil dalam menempuh dunia pendidikan saat bersekolah.

Sekolah sebagai pusat utama pendidikan Bapak Kihajar Dewantara sudah membuktikan bagaimana pendidikan taman siswa berhasil menjadi sekolah yang mencerdaskan sekaligus menjadi alat perjuangan.

Taman Siswa adalah sebuah organisasi pendidikan alternatif yang didirikan oleh Suwardi Suryaningrat atau Ki Hadjar Dewantara. Taman Siswa berdiri pada 3 Juli 1922 di kota Yogyakarta.

Pendirian Taman Siswa merupakan bentuk perlawanan Ki Hadjar Dewantara terhadap deskriminasi pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda. 

Jelas disini terlihat perjuangan tidak harus mengangkat senjata namun meningkatkan kualitas pendidikan bisa menjadi alternatif perjuangan bagi para patriot bangsa.

Ada tiga semboyan taman siswa yang bisa menjadi motivasi bagi kita guru-guru Indonesia.

1. Ing Ngarsa Sung Tuladha 

Kalimat diatas memiliki makna yang berarti 'di depan memberi contoh' sebagai seorang guru kita harus mampu memberikan contoh yang baik saat berada di manapun.

Guru sebagai teladan bagi banyak orang terlebih bagi peserta didik, maka mari memperbaiki akhlak kita sebagai guru karena begitu banyak siswa yang sedang memperhatikan dan menjadikan kita sebagai sumber inspirasinya.

2. Ing Madya Mangun Karsa

Semboyan yang kedua berarti 'di tengah membangun semangat' 

Sebagai guru kita harus mampu memberikan semangat baik ditengah masyarakat maupun di tengah-tengah lingkungan dimana kita berada.

Memberikan semangat selalu tampil ceria dan bahagia mencerminkan kita guru yang memberikan semangat bagi banyak orang tentunya menjadi orang-orang sekitar kita akan senantiasa bahagia.

Membangun semangat bagi banyak orang menjadi peran guru yang tidak hanya sekedar berbagi ilmu pengetahuan namun mampu memberikan semangat yang membangkitkan rasa percaya diri setiap orang.

3. Tut Wuri Handayani.

Semboyan yang ketiga berarti 'di belakang memberikan dorongan'. Dalam posisi guru tidak tampil tepatnya dibelakang juga memiliki peranan yang bermanfaat.

Di belakang memberikan dorongan tentunya guru mampu mendorong peserta didik untuk berhasil menggapai cita-citanya.

Jika semangat hanya sampai tahap untuk memotivasi diri siswa namun mendorong memberikan makna siswa menemukan potensi dirinya dan mengasah kemampuannya sehingga mampu menjadi hal yang bermanfaat bagi dirinya.

Dorongan positif dari seorang guru menjadi langkah awal menuju sebuah keberhasilan.

Kemampuan guru melihat potensi siswa dan mendorongnya untuk di kembangkan menjadi makna terdalam Tut Wuri Handayani.

***

Mari kita terus menjaga semangat para pahlawan bangsa yang berjuang dengan berbagai cara diantaranya meningkatkan kualitas pendidikan.

Guru-guru Indonesia terpanggil untuk terus berbuat yang terbaik seperti apa yang menjadi semboyan pendidikan taman siswa yang di terapkan pahlawan pendidikan Indonesia Kihajar dewantara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun