Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lakukan 4 Budaya Positif di Sekolah, Sederhana Penuh Makna

30 Januari 2023   01:17 Diperbarui: 30 Januari 2023   01:35 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekolah menjadi tempat siswa menempah diri untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan pendidikan kepribadian.

Sekolah menjadi sarana dimana peserta didik mendapatkan berbagai hal untuk bekal di masa depan.

Lingkungan sekolah menjadi pembangunan karakter anak didik semakin baik perilaku para warga sekolah maka mempengaruhi perilaku setiap individu yang ada disekolah tersebut.

Belajar dari negara-negara maju menanamkan budaya positif di sekolah menjadi kewajiban yang paling utama dibandingkan memberikan ilmu pengetahuan.

Karakter positif akan terbangun bagi siswa yang mendapatkan budaya positif di sekolah, sehingga dalam jangka panjang pola hidup yang baik dengan karakter yang positif menjadikan sebuah negara akan menjadi lebih baik.

Untuk menanamkan nilai-nilai positif pada siswa maka budaya positif disekolah harus di ciptakan sehingga menjadi sebuah pendidikan karakter yang berjalan secara masif.

Ada 4 budaya positif sederhana yang bisa di coba untuk dilakukan disekolah kita yang akan menjadi pembelajaran bagi siswa jika mampu untuk memaknainya.

1. Menyalami Guru 

Saat tiba disekolah sebaiknya siswa menyalami guru yang dilihatnya saat memasuki sekolah maupun setelah berada dilingkungan sekolah.

Menyalami guru ini memberi makna kesopanan dan menghormati guru sebagai orang tua disekolah.

Menyalami guru akan memberikan kemuliaan bagi guru dan kerendahan hati bagi peserta didik.

Membangun ikatan emosional yang lebih kuat, rasa kepedulian akan semakin meningkat dari guru kepada anak didik yang bersalaman dengannya, dikarenakan muncul rasa saling menghormati antara guru dan murid saat bersalaman terjadi.

2. Budaya 5 'S'

Senyum, salam, sapa dan sopan santun menjadi budaya positif yang sederhana bisa dilakukan namun memiliki makna yang mendalam.

Komunikasi yang baik akan terjadi antara warga sekolah jika budaya 5 S dilakukan, murid akan begitu senang namanya di sebut oleh sang guru, murid akan sangat bahagia jika sapaan darinya disambut hangat guru yang mengajarnya.

Sopan santun akan memberikan pendidikan karakter bagi anak didik, sehingga budaya positif ini akan menjadi modal bagi anak didik saat hidup di masyarakat.

Membiasakan budaya positif 5 S akan mencerminkan kepribadian yang baik dari orang lain, sehingga keberadaan anak didik di masyarakat diterima dengan baik nantinya.

3. Lihat Sampah Ambil

Budaya positif selanjutnya yang bisa dilakukan disekolah yaitu lihat sampah ambil.

Siapapun warga sekolah jika melihat sampah maka jangan menunggu orang lain untuk mengambilnya langsung ambil dan buang pada tempatnya.

Budaya positif ini memberikan makna pentingnya menjaga kebersihan dan rasa peduli terhadap lingkungan.

Kebersihan memiliki pengaruh penting dalam kehidupan seseorang.

Kebersihan akan menjadi idaman pribadi seseorang, hati yang bersih, wajah yang bersih, rumah yang bersih dan segala hal yang dimiliki hendaknya bersih itu yang selalu kita harapkan.

Jika budaya positif lihat sampah ambil maka dalam jangka panjang karakter siswa bersih dan peduli lingkungan akan tercipta, maka lingkungan bersih dan sehat akan menjadi dampak nyata jika kebersihan sudah menjadi kebiasaan

4. Menyapu kelas 

Menyapu kelas bagi sebagian sekolah diserahkan kepada petugas kebersihan yang sudah menjadi pekerja disekolah.

Namun akan jauh lebih bermakna jika kebersihan kelas dilakukan siswa bersama-sama.

Ada beberapa makna yang didapati dengan menyapu kelas dilakukan siswa, diantaranya akan membiasakan bergotong royong.

Menyapu kelas menjadi budaya positif sederhana yang penuh makna menanamkan karakter pribadi yang bertanggung jawab.

Siswa akan merasa memiliki kelas yang dia tempati sehingga menata, membersihkan, dan menjaga apa yang ada didalamnya akan menjadi tanggung jawab yang dimiliki setiap siswa.

Menyapu kelas memang hal sederhana, namun memunculkan nilai-nilai menjaga kebersihan, menjalin kekompakan, kolaborasi antar teman, yang paling penting tentunya menjadi kebiasaan membersihkan tempat tinggal dimasa yang akan datang bagi peserta didik.

Budaya bersih dengan menyapu kelas bersama menanamkan mentalitas untuk menghargai kebersihan, menjadi kebudayaan setiap orang, bersih di manapun dan kapanpun. 

Budaya positif ini penting dilakukan agar siswa jangan pernah merendahkan pekerjaan para tukang bersih-bersih dan menanamkan dalam hati jagalah kebersihan lingkungan tanpa menunggu petugas untuk membersihkan.

***

Masih banyak budaya positif lainnya yang bisa dilakukan di sekolah untuk membangun karakter positif bagi siswa.

Budaya positif akan berpengaruh terhadap perilaku siswa dan warga sekolah jika dilakukan dengan konsisten dan menjadi kesepakatan bersama bagi warga sekolah.

Kegiatan ini sangat sederhana namun penuh makna, tapi sangat disayangkan walau sederhana tapi sering tidak dilakukan bahkan dilupakan.

Semangat perubahan merdeka belajar kiranya menjadi momentum untuk menjadikan sekolah tempat pendidikan Karakter yang sesungguhnya salah satunya melakukan berbagai budaya positif.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi rekan-rekan guru dan tentunya dapat kita implementasikan disekolah kita nantinya.

Salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun