Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Filosofis Kehidupan dari Permainan "Lato Lato"

11 Januari 2023   08:34 Diperbarui: 11 Januari 2023   08:36 3215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lato-lato permainan tradisional yang kembali menjadi permainan yang lagi viral di masyarakat, permainan yang tidak mengenal usia baik tua maupun muda, laki-laki maupun perempuan.

Permainan yang membenturkan dua benda bulat yang di ikat dengan tali dan memunculkan suara yang nyaring menjadi keindahan permainan ini.

Butuh keahlian memainkan permainan ini jika tidak ahli maka dua benda bulat yang keras akan mengenai tangan atau bagian tubuh kita ini akan sangat menyakitkan.

Memaknai permainan ini secara filosofis hampir sama dengan kehidupan di lingkungan masyarakat yang terus saling berinteraksi.

Kali ini saya coba memaknai permainan lato-lato dengan sudut pandang saya dimana saya menganggap lato-lato ibarat "persaingan" dalam kehidupan nyata.

Dalam masyarakat atau dunia kerja inilah yang dinamakan persaingan layaknya lato-lato yang memiliki kesamaan berbenturan baik diatas maupun di bawah secara terus menerus berbenturan semakin kencang dan cepat semakin asik untuk dilihat.

Dalam dunia kerja persaingan akan terjadi baik di tingkat bawah maupun atas, begitu juga dilingkungan masyarakat akan terjadi persaingan baik di lapisan bawah maupun lapisan atas.

Kita sering melihat begitu banyak orang yang senang melihat orang lain bertengkar dengan kata lain rasa iri dan dengki yang tersimpan di hati seseorang jika dia tidak mampu maka menghancurkan orang yang membuat dia iri maka akan dia lakukan dengan cara dibenturkan dengan orang yang memiliki kekuatan yang sama.

Sehingga memunculkan pertengkaran yang tak berujung hingga keduanya hancur lebur.

Permusuhan yang terjadi diantara dua belah pihak akan menyakitkan namun menyenangkan bagi orang lain saat melihat pertengkaran yang dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun