Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sepak Bola Indonesia Berduka, Kerugian Menanti di Depan Mata

2 Oktober 2022   09:06 Diperbarui: 3 Oktober 2022   09:34 2586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepakbola Indonesia berduka suporter Arema tewas dalam pertandingan yang berlangsung tadi malam dengan jumlah korban yang begitu luar biasa banyaknya.

Kembali terjadi kerusuhan sepak bola di Liga Indonesia kali ini pertandingan antara Arema vs Persebaya, seusai pertandingan terjadi kerusuhan suporter mengakibatkan 127 nyawa suporter dan pihak pengamanan meregang nyawa menjadi korban.

Kerusuhan suporter bukan barang baru di Indonesia ini sudah terjadi berulang-ulang, seolah-olah tidak akan pernah hilang dari kebudayaan sepak bola Indonesia.

Kronologis kejadian berawal dari hasil pertandingan dimana Persebaya mampu mengalahkan Arema dengan skor 3 : 2 di hadapan suporter fanatiknya Aremania.

Sebagian kecil dari ribuan suporter tidak puas dengan hasil pertandingan merengsek masuk kelapangan memunculkan reaksi dari pihak kemanan melakukan tembakan gas air mata. 

Dari berbagai video amatir yang terlihat sebagian kecil suporter tidak puas dan mencoba mendekati tim Arema seusai pertandingan kemudian beberapa oknum suporter melakukan lemparan terhadap petugas keamanan yang bertugas saat pertandingan.

Akhirnya aksi kejar-kejaran dan saling lempar-lemparanpun terjadi merasa tertekan pihak keamanan memilih menembakkan gas air mata walaupun kita mengetahui hal ini sangat dilarang oleh FIFA di lakukan dalam pengamanan di pertandingan sepak bola.

Dari kejadian ini kita para pecinta sepakbola akan mengalami berbagai kerugian diantaranya.

1. Liga Indonesia akan di stop FIFA 

Kejadian ini begitu luar biasa di dunia, Indonesia menjadi peringkat kedua suporter terbanyak yang tewas dalam pertandingan sepakbola.

Hal ini akan mengundang reaksi dari federasi sepakbola dunia hukuman yang biasanya terjadi liga akan diberhentikan bisa sementara bisa juga dalam waktu yang lama.

Yang paling mengkhawatirkan PSSI bisa dibekukan FIFA karena hal ini dampaknya seluruh pertandingan sepakbola timnas tidak bisa bertanding secara internasional.

2. Kerugian bagi sepakbola Indonesia 

Jika terjadi pembekuan kerugian akan dialami berbagai lapisan yang ada di sepakbola Indonesia, klub sepakbola, sponsor, suporter akan terkena dampaknya.

Milyaran dana persiapan yang dikeluarkan klub sepakbola akan sia-sia kalau sepakbola berhenti akibat kejadian ini, suporter bola tidak akan bisa menyaksikan hiburan sepakbola dan para pelaku usaha UMKM juga kehilangan pasar untuk memasarkan produk mereka.

3. Timnas Sepakbola Akan menurun kualitasnya

Jika liga kita berhenti akibat kejadian ini maka dipastikan kompetisi sepakbola sebagai tempat menempah dan meningkatkan kualitas pemain timnas akan hilang. 

Bisa dipastikan pemain sepakbola tanpa kompetisi akan menurun kualitasnya yang paling parah akan menyebabkan timnas kita menurun prestasinya.

Persiapan berbagai even timnas yang lagi semangat-semangatnya untuk berprestasi akan terganggu bahkan bisa batal bertanding akibat kejadian ini.

***

Namun apapun itu segalanya sudah terjadi meratapi dan menghujat serta menyalahkan bukan cara yang bijak untuk dilakukan.

Sudah saatnya seluruh elemen yang terlibat dalam sepakbola Indonesia saling introspeksi diri. 

Dimulai dari PSSI harus berbenah untuk mencegah terjadinya hal yang sama, membuat regulasi yang tegas dan memperbaiki standar keamanan dalam pertandingan sepak bola di Indonesia.

begitu juga suporter sepakbola marilah lebih dewasa menyikapi hasil pertandingan kalah bukan akhir segalanya dan dalam setiap pertandingan kalah menang sudah menjadi hasil yang akan diterima di akhir pertandingan.

Mari menjadi penonton yang baik menikmati jalannya pertandingan mengenai hasil akhir biarlah klub dan tim pelatih yang mengevaluasi hal tersebut.

Klub yang memiliki peranan paling penting harus bisa mengikuti peraturan yang ditentukan untuk pertandingan begitu juga pembinaan terhadap suporter harus terus dilakukan, karena sumber keuangan terbesar klub adalah suporter klub tersebut.

Akhirnya semoga kejadian ini tidak terulang, menjadi yang terakhir kalinya dalam sejarah sepakbola Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun