Sejarah Indonesia 77 tahun silam, di bulan Agustus 1945 proklamasi penghapus luka masa kelam kejamnya penjajahan.
Pembacaan teks proklamasi menjadi tetesan air di gurun pasir dahaga atas kebebasan dari penjajahan akhirnya terwujud dengan kumandang kemerdekaan perjuangan panjang di simpulkan dalam sebuah teks proklamasi menjadi titik awal negara baru bernama Indonesia.
Bulan Agustus begitu bermakna menjadi bulan suka cita di mana rakyat Indonesia bergembira menjadi bangsa yang berdaulat berdiri di kaki sendiri.
Memasuki bulan agustus 17 hari kedepan sejak hari ini, menjadi hari-hari penuh dengan euforia menyambut hari kemerdekaan di seluruh penjuru Nusantara.
77 tahun sudah kita merdeka mari sedikit berkaca dan terus optimis menatap masa depan yang lebih baik.
Sudahkah kita mengisi kemerdekaan dengan baik. Bagaimana sebenarnya menyikapi dan menyambut kemerdekaan yang bermanfaat.
Tiga hal berikut bisa menjadi rujukan bagaimana kita seharusnya memanfaatkan momentum kemerdekaan untuk memotivasi diri.
1. Merdeka dari Kebodohan
Terjadinya sebuah penjajahan biasanya akibat kebodohan warga negara suatu bangsa. Penjajahan di masa lalu adu kekuatan senjata menjadi pertarungan sengit setiap negara.
Saat ini adu kepintaran menjadi persaingan dari setiap negara di dunia. Siapa yang paling baik sumberdaya manusianya maka akan mampu menguasai negara lain dengan berbagai cara salah satunya dengan kecanggihan teknologi.