Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bulan Merdeka Momentum Memperbaiki Diri

1 Agustus 2022   23:46 Diperbarui: 2 Agustus 2022   00:22 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejarah Indonesia 77 tahun silam, di bulan Agustus 1945 proklamasi penghapus luka masa kelam kejamnya penjajahan.

Pembacaan teks proklamasi menjadi tetesan air di gurun pasir dahaga atas kebebasan dari penjajahan akhirnya terwujud dengan kumandang kemerdekaan perjuangan panjang di simpulkan dalam sebuah teks proklamasi menjadi titik awal negara baru bernama Indonesia.

Bulan Agustus begitu bermakna menjadi bulan suka cita di mana rakyat Indonesia bergembira menjadi bangsa yang berdaulat berdiri di kaki sendiri.

Memasuki bulan agustus 17 hari kedepan sejak hari ini, menjadi hari-hari penuh dengan euforia menyambut hari kemerdekaan di seluruh penjuru Nusantara.

77 tahun sudah kita merdeka mari sedikit berkaca dan terus optimis menatap masa depan yang lebih baik.

Sudahkah kita mengisi kemerdekaan dengan baik. Bagaimana sebenarnya menyikapi dan menyambut kemerdekaan yang bermanfaat.

Tiga hal berikut bisa menjadi rujukan bagaimana kita seharusnya memanfaatkan momentum kemerdekaan untuk memotivasi diri.

1. Merdeka dari Kebodohan

Terjadinya sebuah penjajahan biasanya akibat kebodohan warga negara suatu bangsa. Penjajahan di masa lalu adu kekuatan senjata menjadi pertarungan sengit setiap negara.

Saat ini adu kepintaran menjadi persaingan dari setiap negara di dunia. Siapa yang paling baik sumberdaya manusianya maka akan mampu menguasai negara lain dengan berbagai cara salah satunya dengan kecanggihan teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun