Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Muhasabah Diri, Amanah Allah dan Hikmah-Hikmah Qurban

10 Juli 2022   10:30 Diperbarui: 10 Juli 2022   15:46 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia sebagai ciptaan Allah SWT diberikan tubuh yang sehat dan kuat dari ujung rambut sampai ujung kaki. Dari setiap anggota tubuh yang kita miliki terdapat amanah yang diberikan Allah untuk kita jaga.

Anggota tubuh kita mata, telinga, mulut, Tangan, kaki dan lainnya, memiliki peranan masing-masing. yang di akhirat kelak akan dimintai pertanggung jawabannya.

Dalam Al Qur'an tegas dikatakan bagaimana nanti tangan dan kaki kita akan di mintai pertanggung jawaban di akhirat kelak. 

"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan," (Qs. Yasin : 65)."

Sebagai manusia berbuat maksiat terkadang sering kita lakukan baik sadar maupun tidak sadar.

Mulut kita yang sering berbicara menyakiti perasaan orang lain, begitu banyak kata dan kalimat terkadang kita tidak tahu yang kita ucapkan menyinggung perasaan orang lain.

Sebaiknya dalam berbicara, Dari pada tidak bisa bicara yang baik lebih baik kita diam.

Begitu juga dengan telinga yang diamanahkan Allah kepada kita, apakah sudah kita gunakan untuk mendengarkan hal-hal yang baik.

Mungkin kita sering menggunakan telinga kita untuk mendengarkan pembicaraan yang tidak baik atau mendengarkan ghibah dan fitnah dalam setiap pembicaraan yang kita lakukan.

Telinga yang baik akan mendengar yang baik, lantunan ayat Alquran dan mempelajari artinya jauh lebih baik kita lakukan dibandingkan bergunjing membicarakan kejelekan orang lain.

Tangan yang kita miliki apakah sudah kita gunakan untuk yang baik. Apa yang dikerjakan tangan kita apakah sudah bermanfaat untuk diri kita atau orang lain atau mungkin sebaliknya.

Mari kita gunakan tangan kita bekerja untuk kebaikan dan selalu mengambil yang baik. Jangan pernah kita gunakan tangan kita untuk terus berbuat dosa yang nantinya menghantarkan kita masuk neraka.

Begitu juga kedua kaki kita mari kita langkahkan selalu di jalan yang Allah ridhoi jangan sampai kaki kita melangkah ketempat-tempat yang tidak baik bahkan menuju ketempat-tempat maksiat.

Dari sekian banyak anggota tubuh yang diamanahkan kepada kita, mari kita pergunakan dijalan yang baik selalu menggunakannya dijalan yang di ridhoi Allah.

Manusia memang tidak luput dari dosa maka bertaubat memohon ampunan Allah sebaiknya terus kita lakukan.

"Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi)." (QS. Az Zumar {39} : 53-54).

Begitu luasnya ampunan Allah kepada umatnya mari kita terus memohon ampun dan berbuat baik agar hidup kita selamat dunia dan akhirat.

Momentum lebaran Idul Adha mari kita gunakan untuk bermuhasabah diri. Mari kita ambil pelajaran dari hikmah Qurban yang begitu banyak maknanya.

Hikmah qurban yang bisa kita jadikan pelajaran.

1. Wujud Taqwa manusia kepada Allah

Qurban menjadikan kita pribadi yang bertaqwa karena mensyukuri nikmat yang diberikan Allah. 

Mentaati perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarangnya.

2. Meningkatkan nilai sosial manusia 

Daging qurban yang dibagikan akan meningkatkan nilai-nilai sosial kita untuk senantiasa berbagi terhadap saudara-saudara kita terlebih saudara kita yang kurang mampu.

3. Meneladani Nabi Ibrahim

Nabi Ibrahim yang pernah mendapat ujian ketakwaan untuk melakukan penyembelihan terhadap anaknya Ismail ternyata berhasil melewati ujian tersebut dan dengan kuasa Allah mengganti sosok Ismail dengan seekor kambing untuk di sembelih.

Keikhlasan nabi Nabi Ibrahim dan taqwa yang beliau miliki dengan ptuh terhadap perintah Allah harus kita teladani.

***

Semoga momentum idul adha bisa kita jadikan momentum muhasabah diri, agar kita menjadi pribadi yang selalu bertaqwa kepada Allah SWT.

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi saya pribadi dan orang-orang yang membaca tulisan ini, amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun