Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kemuliaan "Hari Jumat" Layaknya Lebaran Umat Islam

12 Mei 2022   22:43 Diperbarui: 12 Mei 2022   22:47 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Jum'at menjadi hari yang istimewa bagi ummat Islam, karena begitu banyak keistimewaan dan kemuliaan yang kita dapatkan saat memasuki hari Jumat.

Hari Jum'at satu hari di setiap pekan kalender Masehi, menjadi hari yang terasa berbeda auranya jika kita memasuki hari Jum'at.

Hari Jum'at akan ditandai dengan kebiasaan berbeda dimana di hari Jumat terkadang bekerja dikurangi waktu jam kerjanya, anak sekolah di kurangi jam masuknya, bahkan ada yang meliburkan sekolah saat hari Jumat tiba.

Kesemuanya itu bertujuan agar kita bisa memanfaatkan waktu untuk memperbanyak ibadah, dan mengisi kegiatan untuk berbagi kebahagiaan. Seperti kewajiban shalat Jumat berjamaah di masjid. Bersedekah dan memperbanyak berdoa.

Shalat Jumat berjemaah yang dilakukan setiap Jumat menggantikan ibadah shalat zuhur seperti biasa memiliki berbagai makna dalam pelaksanaannya. Dimulai dari mempererat tali silaturahmi antar sesama muslim, mengingatkan kita untuk terus bertaqwa sebagaimana  Khotib menyampaikan dalam permulaan khutbahnya.

Ibadah shalat Jumat berjamaah sendiri sudah memiliki banyak nilai-nilai pelajaran yang bisa kita ambil, selain ibadah yang mendapatkan pahala, shalat Jumat sendiri memberi pelajaran untuk dimana ummat Islam memiliki derajat yang sama di hadapan Allah, itu dibuktikan dengan siapa yang datang lebih awal ke masjid untuk shalat jumat akan mendapatkan Shaf paling depan tanpa melihat pangkat dan jabatan. Begitulah kita hidup apapun pangkat dan jabatan kita di dunia saat shalat berjamaah akan kita tanggalkan untuk menghadap Allah SWT.

Selain shalat Jumat, bersedekah juga menjadi kebiasaan yang dilakukan ummat Islam saat hari Jumat tiba, berbagai cara orang bersedekah akan terlihat di hari Jumat, ada yang langsung memberikan sejumlah uang ke tabung infak, kepada pengemis ada juga yang menggratiskan dagangannya setiap hari Jumat kepada orang-orang, bermacam cara bersedekah l dilakukan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan. 

Begitu banyak hadist yang memberikan penjelasan kemuliaan hari Jumat,

"Hari Jumat adalah 'tuannya' semua hari, dan hari yang paling agung. Di mata Allah, hari Jumat lebih agung dari Hari Idul Fitri dan Idul Adha," (HR al-Baihaqi).

Dari hadist tersebut sebenarnya kita selayaknya bahagia karena dalam setahun kita bisa merasakan hari dimana sama berkahnya seperti idul Fitri dan idul adha yang hanya dua kali di rayakan dalam setahun.

Semoga jangan ada lagi istilah hari Jumat hari yang sempit karena di batasinya jam kerja, jangan ada dalam pikiran kita hari Jumat hari yang melelahkan karena akan melakukan shalat berjamaah, semoga kita lebih mensyukuri nikmat Tuhan dengan berbahagia menyambut hari Jumat.

Kedepannya harapan kita setiap hari Jumat menjadi hari bahagia jika setiap orang bersedekah dan hasil sedekah di kelola dengan baik dipergunakan untuk menolong sesama misalnya dengan pemberian modal kerja dan sebagainya mungkin pemberantasan pengangguran bisa dilakukan.

Empat kali dalam sebulan saat hari Jumat mungkin akan lebih mempercepat pemberantasan kemiskinan dengan pengelolaan dana ummat yang bermanfaat untuk berwirausaha bagi ummat Islam yang tidak memiliki pekerjaan.

Masjid bisa menjadi wadah tempat pengelolaan infak dan sedekah menjadi dana bergulir untuk membantu jemaah yang membutuhkan dana bantuan.

Semoga kemuliaan hari Jumat menjadi berkah bagi kita para ummat Islam, menebarkan kebaikan di hari Jumat akan mendatangkan berkah dalam perjalanan kehidupan kita.

Mari kita sambut hari Jumat dengan kebahagiaan.

Salam, semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun