Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Arus Balik Mudik Lebaran Idul Fitri Munculkan Urbanisasi

7 Mei 2022   22:46 Diperbarui: 7 Mei 2022   22:49 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Sindonews.com

Tidak terasa lebaran Idul Fitri sudah hampir sepekan kita jalani, hiruk pikuk mudik yang begitu luar biasa bertahap akan mengalami arus balik dimana kemungkinan puncaknya hari Minggu 8 Mei 2022 esok. 

Silaturahmi ke kampung halaman yang dilakukan menjelang lebaran kemarin menjadi penghapus dahaga dua tahun tanpa ada mudik lebaran akibat pandemi covid 19 yang melanda.

Mudik tahun ini di sambut suka cita dan begitu luar biasa arus kendaraan yang berlalu lalang menuju kampung halaman.

Setelah mudik selanjutnya kembali dari mudik atau arus balik biasanya menjadi kebiasaan yang sama ramainya dengan mudik yang dilakukan kemaren.

Arus balik dari mudik biasanya di ikuti dengan persoalan begitu banyaknya saudara-saudara dari kampung halaman, maupun kerabat yang ikut kekota untuk mengadu nasib mencari pekerjaan.

Arus urbanisasi tidak akan terbendung karena sudah menjadi kebiasaan jika ada saudara dari kota yang pulang kampung saat kembali akan ada saudara yang ikut kekota terkadang sekedar hanya untuk sementara waktu atau bahkan ada yang tinggal untuk menetap.

Melihat kesuksesan para pemudik yang pulang kampung mengesankan dan menginspirasi sebagian saudara sekampung untuk berangkat kekota, dengan harapan mendapat pekerjaan untuk mengubah nasib kehidupan.

Fenomena ini terjadi hampir setiap momen arus balik lebaran idul Fitri terjadi, penambahan jumlah penduduk akan terjadi di setiap kota-kota besar.

Jika pada zaman dahulu biasanya pihak pemerintah melakukan razia KTP dan memulangkan pendatang yang tidak memiliki KTP asal daerah tersebut.

Urbanisasi yang terjadi setelah lebaran idul Fitri sebenarnya memiliki nilai plus dan minus namun saya melihatnya sebenarnya tidak ada masalah karena setiap warga negara Indonesia berhak untuk hidup tinggal dan menetap di manapun dia mau.

Biarlah seleksi alam yang berbicara siapa yang mampu mengatasi kerasnya hidup di kota tentunya akan terus bertahan begitu juga sebaliknya jika tidak mampu hidup di kota besar pulang kampung akan menjadi pilihan.

Yang menjadi persoalan terkadang para perantau yang sudah sampai di kota tidak mendapatkan pekerjaan karena keterbatasan kemampuan yang dimiliki, hal ini di khawatirkan akan menjadi persoalan baru memunculkan para pengangguran yang jumlahnya semakin meningkat.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah arus urbanisasi yang terjadi misalnya dengan memberi pencerahan kepada orang-orang yang ingin berangkat kekota bahwasanya kehidupan di kota tidak seindah apa yang mereka hayalkan. 

Cara lainnya mungkin saat mudik menjadi peluang bagi para pemudik yang sukses di perantauan untuk mengembangkan usahanya di daerah asalnya dengan melakukan investasi yang sesuai dengan keadaan daerah kampung halamannya.

Momen mudik lebaran idul Fitri kemaren seharusnya menjadi peluang bagi para orang sukses di perantauan untuk membuka lapangan pekerjaan di daerah asal dia berada sehingga keinginan orang ingin merantau kekota sedikit bisa di redam karena adanya pekerjaan di kampung halaman.

Biasanya orang-orang yang mudik lebaran sudah sedikit mapan kehidupannya harapan kita mereka seharusnya berinvestasi di kampung halamannya sehingga membuka lapangan pekerjaan baru dan hal ini sangat membantu pemerintah untuk melakukan pemerataan pembangunan.

Namun apapun itu jika ada keinginan orang dari daerah untuk merantau kekota memanfaatkan momen arus balik lebaran idul fitri patut juga kita apresiasi karena adanya keberanian untuk mengadu nasib.

Mungkin dengan berada di lingkungan jauh dari keluarga dan orang yang dikenal setidak-tidaknya rasa gengsi akan sedikit menurun sehingga apapun pekerjaan akan dikerjakan selagi itu halal untuk mendapatkan uang.

Kiranya hal ini tidak di halangi pihak pemerintah dengan memulangkan para perantau dari daerah, dengan melakukan razia yustisi nantinya.

Semoga para pelaku urbanisasi mendapatkan apa yang di cita-citakan dari kampung halaman yaitu perubahan hidup yang lebih baik, amin.

Salam semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun