Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mari Jadikan Idul Fitri Sarana Menghilangkan Perbuatan Ghibah

4 Mei 2022   06:27 Diperbarui: 4 Mei 2022   06:35 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Tribun.com

Saat ini kita masih berada dalam suasana lebaran idul fitri, silaturahmi dan saling memaafkan menjadi tradisi yang terus terjaga saat momen lebaran berlangsung.

Saling memaafkan dan mempererat tali silaturahmi kiranya jangan kita kotori dengan perbuatan-perbuatan yang menghilangkan amal ibadah kita seperti melakukan perbuatan ghibah.

Kebiasaan membicarakan orang lain dan menceritakan hal yang tidak baik tentang seseorang dibelakangnya menjadi dosa yang sangat besar.

Ghibah atau yang sering kita sebut dengan gosip, fitnah atau menjadikan orang lain sebagai objek pembicaraan adalah perbuatan yang sangat dilarang dalam agama karena dampaknya yang sangat berbahaya.

Perbuatan ghibah terkadang sudah menjadi tradisi yang sulit untuk di hilangkan, menceritakan orang lain terkadang cerita tersebut tidak benar akan menjadi fitnah sekalipun cerita itu benar akan menjadi ghibah.

Dampak kebiasaan buruk perbuatan ghibah yang dilakukan akan membuat hati kita menjadi gelisah, tidak tenang bahkan kehilangan rasa syukur.

Setiap orang tidak akan merasa nyaman jika aibnya di bicarakan hal ini bisa mengundang amarah dan akan menjadikan permusuhan.

Rusaknya tali silaturahmi akan menjadi dosa besar dan mempersempit ruang hidup kita karena orang tidak akan suka berbicara dengan orang yang suka menjelekkan orang lain.

Yang paling menyakitkan kita akan di hindari teman-teman kita orang-orang dekat jika ingin berbicara karena ada kekhawatiran takut aibnya menjadi bahan untuk di ceritakan ke orang lain.

Di dalam Al Qur'an sendiri tegas mengecam perbuatan ghibah yang dilakukan manusia.

"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka buruk (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka buruk itu dosa. Dan janganlah sebagian kalian mencari-cari keburukan orang dan menggunjing satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (QS. Al Hujurat ayat 12)

Jelas di sebutkan pada ayat tersebut jika kita menceritakan keburukan orang lain itu sama halnya dengan memakan bangkai saudara kita sendiri, semoga kita dijauhkan dari perbuatan tersebut.

Sebagai manusia yang suka melakukan perbuatan ghibah biasanya akan mengalami kegelisahan dan hilangnya ketenangan hidup.

Padahal setiap manusia hidup di dunia ini selalu ingin mencari ketenangan dan kebahagiaan.

Agar kita terhindar dari perbuatan ghibah dua hal berikut bisa kita lakukan sebagai pencegahan agar kita tidak larut dalam dosa ghibah.

1. Bicarakan yang Kita Ketahui

Dalam bercerita dengan teman, saudara atau siapapun lawan bicara kita cukup apa yang kita ketahui saja yang kita bicarakan.

Jangan pernah menjadi seseorang yang suka mengarang sesuatu apalagi menyangkut masalah orang lain.

Jika kita berbicara dan yang kita bicarakan kita tidak ketahui hal ini di khawatirkan bisa menjadi fitnah dan merugikan orang lain betapa berdosanya kita jika hal tersebut kita lakukan.

2. Diam Jika Tidak Mengetahui

Cara yang kedua untuk mencegah kita agar tidak melakukan perbuatan dosa yang bernama ghibah yaitu dengan diam jika kita tidak mengetahui sebuah persoalan.

Diam jika tidak mengetahui sesuatu yang di bicarakan menjadi cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk mencegah perbuatan ghibah.

Diam adalah emas bisa menjadi kalimat tepat karena terkadang akibat seringnya kita terlena dengan pembicaraan kita terjebak dengan banyak bicara dan menceritakan hal yang kita tidak ketahui.

Sebaiknya dalam forum pembicaraan mungkin bicara seperlunya saja dan jika tidak faham mungkin diam menjadi pilihan.

***

Akhirnya mari kita jadikan momentum lebaran idul Fitri menjadi sarana memperbaiki diri dengan cara menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk yang mendatangkan dosa seperti ghibah.

Menjadi pribadi yang baik dari hari sebelumnya adalah cerminan manusia yang beruntung, mari kita terus belajar dan semoga bulan puasa Ramadhan dan idul fitri menjadikan kita pribadi yang bertaqwa.

Salam semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun