Seharusnya kita kembali ke esensi lebaran sebagai hari kemenangan di mana kita menang dalam melawan hawa nafsu saat bulan puasa Ramadhan dan hari lebaran menjadi puncak dimana kita membersihkan diri dari dosa-dosa saling membenci antara kerabat, teman dekat dan orang-orang yang pernah berbicara dengan kita dengan saling memaafkan.
Tetaplah hidup sederhana menjalani hari raya lebaran dengan tidak hidup di luar batas kemampuan kita. Tampil sewajarnya, seperlunya dan tentunya sesuai dengan apa yang ada pada diri kita. Tidak usah pusing memikirkan bagaimana tampil untuk mendapatkan pujian dari orang lain, karena kita bukan kolektor pujian yang itu bisa menyengsarakan hidup kita.
Jangan sampai terjadi pada diri kita saat lebaran kita menjadi orang yang sangat bahagia namun setelahnya kita menjadi orang paling susah di karenakan uang habis tabungan menipis karena berfoya-foya saat lebaran.
Santai saja menyambut lebaran, Mari sejenak kita resapi dan hayati lirik lagu " Baju Lebaran" yang dinyanyikan "Dhea Ananda" yang sering di putar saat menyambut lebaran.
"Baju baru, Alhamdulillah
'Tuk dipakai di hari Raya
Tak punya pun, tak apa-apa
Masih ada baju yang lama"
"Sepatu baru, Alhamdulillah
'Tuk dipakai di hari Raya
Tak punya pun, tak apa-apa