Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mari Jadikan Hampers Lebaran Sebagai Sedekah dengan Cara Elegan

22 April 2022   23:19 Diperbarui: 22 April 2022   23:24 1804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar pinterest.com/pin

Menjelang Lebaran mungkin ada diantara kita yang sering menerima bingkisan, hadiah, parcel terkadang isinya beraneka ragam macam makanan atau bahkan benda-benda yang bisa di gunakan dalam rumah tangga lebih lazimnya kita menyebut berbagai jenis bingkisan tersebut dengan hampers Lebaran.

Pengiriman hadiah wujud kasih sayang ini beberapa tahun belakangan tidak boleh sembarangan untuk dilakukan terlebih yang berstatus abdi negara karena KPK sudah memberikan edaran tidak boleh menerima hadiah berbentuk apapun karena itu bisa menjadi gratifikasi dan melanggar hukum.

Kebijakan ini di lakukan untuk mencegah konflik kepentingan bagi pemegang jabatan, muncul kekhawatiran pemberian hampers Lebaran terkadang memiliki muatan untuk memperlancar urusan. 

Ada oknum-oknum yang menjadikan momen pemberian hampers Lebaran sebagai jembatan memuluskan keinginannya terhadap keputusan dan kebijakan dari seorang pejabat untuk kepentingan pribadinya.

Sungguh sangat di sayangkan awalnya pemberian hampers Lebaran bertujuan untuk saling berbagi kasih sayang dengan memberikan sesuatu kepada orang yang kita anggap berjasa dan dekat dengan kita di salah gunakan.

Terkadang juga pemberian hadiah menyambut lebaran ini bisa sebagai ucapan terima kasih terhadap sesuatu hal seperti kerjasama yang sudah dilakukan beberapa waktu sebelum lebaran terjadi, Harus terhenti karena kekhawatiran di salah gunakan.

Namun mungkin bagi orang-orang di luar pemerintahan hal ini sebenarnya tidak ada Masalah karena tidak ada ikatan jabatan yang rawan akan kepentingan.

Untuk mengatasi persoalan ini mungkin pola pemberian hampers Lebaran mungkin bisa di sederhanakan jika biasanya hampers Lebaran di berikan oleh teman kepada teman, atau pengusaha kepada rekan bisnisnya bahkan pedagang kepada pelanggannya mungkin pemberian hampers bisa dijadikan cara berbagi sedekah menyambut hari raya lebaran.

Biasanya setiap bulan puasa dan menjelang lebaran begitu banyak pengusaha dan pejabat yang membagikan sedekah ke orang tidak mampu, mungkin agar lebih menarik pemberian sedekah yang biasanya hanya sebatas beras dalam karung dan uang di amplop mungkin dengan memberikan berbentuk hampers Lebaran mungkin sedikit memberikan kebahagian bagi saudara-saudara kita yang kurang beruntung secara ekonomi.

Alangkah bahagianya mereka melihat bingkisan yang di balut indah dari keranjang kayu atau rotan yang di hias semenarik mungkin, berisi bahan kebutuhan mereka untuk beberapa hari kedepan.

Betapa indahnya jika ini terjadi bulan ramadhan penuh berkah dan lebaran idul Fitri sebagai hari bahagia akan di nikmati semua orang.

Rasa bahagia akan bisa dirasakan walau hanya sebatas hampers yang bisa di berikan dan pastinya saudara-saudara kita yang menerima hampers Lebaran dengan kondisi kurang mampu akan sangat terbantu.

Jika secara terus menerus hal ini dilakukan maka pergeseran makna akan terjadi dari kesan yang mendapat hampers Lebaran hanya orang-orang hebat atau pejabat dimasa yang akan datang, hampers Lebaran adalah bingkisan bagi orang yang kurang mampu.

Semoga keinginan ini bisa menjadi kenyataan di masa yang akan datang, sehingga kelak kita akan melihat begitu banyak hampers Lebaran yang singgah ke rumah-rumah saudara kita yang kurang mampu.

Sehingga kedepannya memunculkan paradigma baru bahwasanya yang menerima hampers Lebaran dalam jenis apapun adalah orang yang kurang mampu.

Sehingga pemerintah tidak akan kesulitan membuat peraturan terhadap pemberian hampers Lebaran kedepannya.

Semoga bermanfaat, salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun