Pakkat atau rotan yang masih muda menjadi santapan khas masyarakat Kotapinang kabupaten Labuhanbatu Selatan Provinsi Sumatera Utara.
Labuhanbatu Selatan Kabupaten yang berada di perbatasan Provinsi Riau dengan Sumatera Utara ini menjadi Kabupaten di Sumatera Utara yang berbatas langsung dengan Riau.
JIka ditempuh dengan jalan darat dari Medan ibukota Provinsi Sumatera Utara butuh waktu 8 jam untuk sampai ke daerah ini.
daerah labuhanbatu Selatan daerah penghasil sawit terbesar dan karet di Sumatera Utara dan dilintasi salah satu sungai terpanjang yaitu sungai barumun.
Pakkat atau rotan muda tumbuh subur di sepanjang pinggiran sungai barumun, sungai yang melintasi kabupaten Labuhanbatu Selatan.
memasuki bulan Ramadhan hidangan Pakkat akan di cari dan tidak lengkap rasanya jika di meja hidangan tidak tersedia Pakkat diantara hidangan yang ada.
Pucuk rotan yang masih muda ini cara memakannya dengan mengupas kulit luar dari pucuk rotan yang masih muda  kemudian ada bagian yang lunak itulah yang dijadikan bahan makanan.
Akan jauh lebih nikmat jika Pakkat ini di bakar sebelum di sajikan karena teksturnya akan lebih lunak dan akan semakin renyah untuk di santap.
Pakkat biasanya disantap bersamaan dengan gulai asam baung atau hidangan olahan ikan sale yang menjadi masakan kuliner kebanggaan masyarakat Kabupaten Labuhanbatu Selatan Provinsi Sumatera Utara.
Pakkat ini jika diluar bulan Ramdhan memang ada dijual namun hanya sebagian kecil warung makan saja yang menyediakannya.