Manusia sebagai makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan lingkungan sekitar akan sering bertemu dengan banyak orang.
Dalam menjalani kehidupan, kita manusia akan selalu berhadapan dengan berbagai macam tipe manusia.
Paling terlihat model seseorang kalau dia sedang berbuat sesuatu terhadap lingkungannya atau tempat kerjanya.
Dua tipe manusia yang sering kita jumpai di lingkungan masyarakat ada yang seperti garam dan ada pula yang seperti gincu.
Bagaimana tipe manusia yang seperti garam ? dan bagaimana tipe manusia yang seperti gincu ?.
Garam salah satu bumbu dapur yang akan selalu dibutuhkan untuk menjadi penambah citarasa dalam masakan.
Tidak lengkap rasanya sebuah masakan jika tidak ada garam yang dituang kedalam masakan.
Begitu juga kekurangan garam akan menjadi bahan cerita dan terkadang menjadi masalah dalam sebuah hidangan masakan.
Garam tidak terlihat namun kehadirannya sangat dibutuhkan dalam masakan.
Garam dalam masakan tidak berwujud namun mampu memberikan pengaruh yang luar biasa.
Inilah cerminan pribadi seseorang dalam berbuat dalam lingkungan sekitarnya tidak terlihat namun dapat dirasakannya pengaruhnya.
Jika dalam dunia kerja tipe orang yang seperti garam ini kinerjanya begitu penting namun dirinya tidak begitu mengharapkan pujian apalagi mengharap untuk mendapatkan pengakuan.Â
Beginilah hendaknya tipe manusia yang dalam bekerja tidak perlu sebatas ingin dilihat namun lebih berkeinginan apa yang dikerjakan dapat untuk dirasakan orang lain manfaatnya.
Lain halnya dengan gincu, dipoles dibibir dengan tujuan agar si pemakainya terlihat cantik dan menarik.
Gincu hanya polesan tipis yang menempel di bibir jika di usap atau terkena air akan luntur dan tidak terlihat lagi.
Ada tipe orang yang jika berbuat ingin selalu terlihat walaupun apa yang dibuat itu tidak terasa dan berdampak apa-apa.
Tipe manusia seperti ini berbuat sedikit ingin dipuji dan akan paling sibuk untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain atas apa yang dia kerjakan.Â
Tipe manusia seperti ini akan sulit hidup dilingkungan masyarakat. Karena membuat orang lain tidak nyaman menerima pekerjaannya apa lagi bekerja sama dengannya.
Manusia seperti ini akan selalu sibuk menjaga penampilan agar selalu terlihat baik padahal apa yang dikerjakan tidak sesuai dengan apa yang dikatakan.
Miskin prestasi namun selalu ingin dipuja dan terlihat paling memiliki wibawa.
Akhirnya mari kita bijak dalam menyikapi perilaku seseorang.Â
Melihat baik-buruknya seseorang bukan dari apa yang terlihat namun apa yang dirasakan dari apa yang diperbuat orang tersebut.
Mari kita ambil pelajaran dari garam dan gincu, seperti apa diri kita sebenarnya hanya kita yang tahu.
Mari kita terus memperbaiki diri dengan selalu introspeksi diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H