Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Koruptor Rompi Oranye, Petugas Parkir Juga! Maknanya Apa Ya?

22 Agustus 2021   01:00 Diperbarui: 22 Agustus 2021   01:01 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar rompi oranye tahanan KPK (sumber gambar kompas.com)

Rompi oranye yang dipakai para tahanan KPK, biasanya sama dengan warna seragam yang dipakai Tukang Parkir.

Dari warna rompi yang sama mari kita mengulas sedikit makna apa yang bisa diambil dari kesamaan ini. 

Tukang parkir memiliki pekerjaan yang filosofisnya bisa dijadikan pelajaran para koruptor.

Tukang parkir harus amanah, bertanggung jawab terhadap kepercayaan yang diberikan kepadanya.

Mari kita ulas lebih dalam mengenai rompi oranye yang dikenakan KPK dan tukang parkir dan akan banyak pelajaran yang bisa kita ambil.

Rompi oranye yang di populerkan komisi pemberantasan korupsi (KPK). Dimana pemakai rompi oranye ini adalah koruptor yang mengambil uang rakyat untuk kepentingan pribadi.

Rompi oranye juga sering kita lihat dipakai juru parkir yang menjaga mobil parkir karena ditinggal pemiliknya.

Koruptor dan tukang parkir memiliki kesamaan dalam memakai rompi yaitu rompi oranye. Dari kesamaan ini seharusnya koruptor harus belajar kepada tukang parkir. Kenapa tukang parkir? dan apa istimewanya tukang parkir?

Mari kita lihat pekerjaan tukang parkir, secara filosofis mobilnya banyak silih berganti dari berbagai merk terkenal. Namun tukang parkir tidak pernah sombong. Karena menyadari semua itu adalah titipan. 

Titipan kalau diambil pemiliknya ya, tidak ada masalah. Yang penting kalau kita dititip jadilah manusia yang amanah. Tidak mengambil yang bukan milik kita. Bahkan kita harusnya menjaga titipan orang lain dengan sungguh-sungguh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun