Rompi oranye yang dipakai para tahanan KPK, biasanya sama dengan warna seragam yang dipakai Tukang Parkir.
Dari warna rompi yang sama mari kita mengulas sedikit makna apa yang bisa diambil dari kesamaan ini.Â
Tukang parkir memiliki pekerjaan yang filosofisnya bisa dijadikan pelajaran para koruptor.
Tukang parkir harus amanah, bertanggung jawab terhadap kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Mari kita ulas lebih dalam mengenai rompi oranye yang dikenakan KPK dan tukang parkir dan akan banyak pelajaran yang bisa kita ambil.
Rompi oranye yang di populerkan komisi pemberantasan korupsi (KPK). Dimana pemakai rompi oranye ini adalah koruptor yang mengambil uang rakyat untuk kepentingan pribadi.
Rompi oranye juga sering kita lihat dipakai juru parkir yang menjaga mobil parkir karena ditinggal pemiliknya.
Koruptor dan tukang parkir memiliki kesamaan dalam memakai rompi yaitu rompi oranye. Dari kesamaan ini seharusnya koruptor harus belajar kepada tukang parkir. Kenapa tukang parkir? dan apa istimewanya tukang parkir?
Mari kita lihat pekerjaan tukang parkir, secara filosofis mobilnya banyak silih berganti dari berbagai merk terkenal. Namun tukang parkir tidak pernah sombong. Karena menyadari semua itu adalah titipan.Â
Titipan kalau diambil pemiliknya ya, tidak ada masalah. Yang penting kalau kita dititip jadilah manusia yang amanah. Tidak mengambil yang bukan milik kita. Bahkan kita harusnya menjaga titipan orang lain dengan sungguh-sungguh.
Begitu juga para pejabat sebaiknya mengelola anggaran negara dari uang rakyat dengan sebaik-baiknya. Karena sebenarnya uang negara adalah titipan rakyat.
Jangan pernah mengambil uang yang dititipkan dalam pekerjaan kita bersikaplah amanah karena uang negara itu pemilik sesungguhnya adalah rakyat.Â
jika tetap ngotot mengambil uang yang dititip rakyat maka mendapat gelar koruptor akan melekat sepanjang hayat.Â
Akhirnya para pejabat negara ini hendaknya belajar dari sosok tukang parkir yang amanah. Karena korupsi akan terjadi kepada manusia-manusia Yang tidak amanah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H