Dalam menjalankan roda pemerintahan di setiap pemerintahan daerah setiap kepala daerah menjadi harapan perubahan bagi masyarakat daerah tersebut.
Kepala daerah baik gubernur maupun bupati memiliki kekuasaan mutlak dalam menjalankan roda pemerintahan sehingga hal ini menjadi daya tarik bagi banyak orang untuk ikut serta dalam persaingan perebutan posisi menjadi kepala daerah. Mengorbankan harta benda akan dilakukan setiap calon kepala daerah walaupun terkadang sudah melewati batas apa yang kita pikirkan secara logika.
Perilaku buruk para calon kepala daerah dengan membeli suara dari para pemilih menimbulkan benih-benih untuk korupsi jika terpilih nantinya. Hal ini juga yang menjadikan oknum kepala daerah melakukan tindakan yang terkadang merugikan negara.
Dibutuhkan dana besar bagi setiap calon kepala daerah untuk bertarung merebut jabatan kepala daerah. Menghimpun dana dari berbagai sumber dan menjadikan donatur pendanaan sebagai tim sukses dalam pertarungan merebut kekuasaan sudah lumrah dilakukan.
Inilah yang menjadi biang kerok Tingginya angka korupsi di negara republik Indonesia ini, banyaknya pejabat yang terjebak dalam pusaran sistem korupsi yang dari awal sudah salah dalam melangkah.
Setiap kepala daerah dalam proses perjuangan meraih predikat pemenang dalam kompetisi pemilihan kepala  daerah selalu mempunyai yang namanya tim sukses.
Tim sukses inilah yang terkadang menjadi benalu dalam setiap pemerintahan yang dijalankan oleh kepala daerah. Sebagai pejuang dalam pertarungan politik mendapat imbalan menjadi motivasi tersendiri bagi setiap tim sukses.
Imbalan yang diperoleh pun bermacam-macam ada yang mendapatkan proyek pemerintahan, Â mendapat jabatan dalam sebuah organisasi, dan yang paling banyak terjadi ikut serta mengatur dan memberikan masukan terhadap berbagai keputusan strategis kebijakan kepala daerah.
Kebiasaan ini menimbulkan berbagai persoalan baru yang terkadang membuat pusing kepala daerah terpilih. Memberikan porsi pembagian yang sesuai untuk setiap tim sukses terkadang menjadi pekerjaan sulit bagi setiap kepala daerah.
Inilah yang menjadi akar permasalahan terjadinya berbagai korupsi di lingkaran pejabat daerah. Kepala daerah tidak ingin meminta uang dalam setiap penempatan pejabat dalam sebuah instansi. Namun tim sukses terkadang bermain dibelakang kepala daerah memanfaatkan situasi dengan merekomendasikan nama yang akan dipilih kepala daerah untuk menduduki jabatan tertentu.