3. Siswa Kehilangan Semangat Belajar.
Sebagian besar siswa akan mengisi kekosongan waktu dengan bekerja, bagi usia produktif seperti Sekolah Menengah atas akan banyak siswa yang bekerja dan akan menerima gaji berbentuk uang.
Hal ini akan membuat siswa berpikiran lebih baik bekerja dari pada sekolah. Karena mereka menganggap menerima uang lebih menyenangkan daripada bersekolah yang melelahkan.
Dalam jangka panjang hal ini sangat berbahaya bisa jadi dalam jangka panjang anak-anak tidak mau lagi menuntut ilmu akan berpikiran hanya untuk bekerja dan mencari yang saja.
Kita bisa bayangkan dalam jangka panjang kita akan melahirkan generasi pekerja yang tidak mampu mencipta. Maka generasi buruh dan bermental pekerja bukan pengusaha akan muncul dengan sendirinya.
***
Itulah 3 alasan mengapa sekolah harus secepatnya dilakukan secara tatap muka. Walaupun belajar tatap muka saat ini belum siap untuk dilakukan. Mencari jalan keluar agar belajar bisa seperti semula harus secepatnya dilakukan pemerintah.
Mengenai standar protokol kesehatan mari sama-sama kita saling menjaga dan mengikuti peraturan yang dibuat pemerintah. Kita tidak boleh menyerah dan kalah dalam keadaan. Memilih untuk terus menunggu suasana pendemi berakhir. Sebuah langkah yang kurang tepat. Jadi belajar tatap muka harus secepatnya dibuka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H