Mohon tunggu...
Budi idris
Budi idris Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis Buku, Blogger inspiratif

Dengan tulisan mari berkarya dan berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik Saling Serang, Menguntungkan atau Merugikan?

11 Januari 2021   11:40 Diperbarui: 11 Januari 2021   13:29 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Bangfauzi.com

Akhir-akhir ini dunia perpolitikan tanah air sedang ramai dengan gaya politik saling serang antar tokoh politik. Media sosial dijadikan panggung untuk beradu argumen di antara tokoh politik tanah air. Setiap langkah tokoh politik akan mendapat pro dan kontra di tengah masyarakat. Yang paling parah jika tokoh politik tersebut menjadi bagian dalam bernegara baik sebagai pendukung pemerintah maupun yang memposisikan diri sebagai oposisi.

Saling serang antar elit politik menguntungkan atau merugikan? Ini menjadi pertanyaan yang dampak buruknya hilangnya kepercayaan publik terhadap tokoh politik atau partai tertentu. Wujud nyatanya calon yang disodorkan dalam pilkada atau pilpres nantinya tidak dipilih oleh rakyat karena penurunan kepercayaan terhadap partai pengusung.

Politik saling serang dalam panggung politik Indonesia pada intinya memiliki keuntungan sekaligus juga ada kerugiannya.

Politik saling serang dianggap para tokoh politik cara cepat untuk mengangkat elektabilitas tokoh politik ditengah-tengah masyarakat. Hal ini sangat menguntungkan bagi patai politik untuk mempromosikan partai tanpa biaya yang mahal. 

Contoh paling sederhana, jika ada pemain baru dalam dunia perpolitikan di Indonesia selalu membuat pernyataan-pernyataan kontroversi hal ini akan mengundang komentar dari elit politik. Di satu sisi seolah-olah dia dihabisi padahal tidak, sebenarnya dia telah berhasil menumpang ketenaran dari orang yang di kritiknya.

Dengan selalu menyerang tokoh politik yang memiliki nama yang sudah begitu dikenal dimasyarakat. Pemberitaan yang dihasilkan menjadi alat promosi yang luar biasa. Dan sebagian masyarakat akan menganggap tokoh politik ini memiliki keberanian dengan selalu melontarkan kritikan. Dan layak untuk mendapat tempat untuk memperoleh jabatan di pemerintahan. 

Dampak negatif gaya politik saling serang ini. Terkadang memunculkan citra negatif terhadap tokoh politik itu sendiri. Dampak yang lebih luas partai tempat tokoh tersebut bernaung akan ditinggalkan simpatisannya. 

Dalam jangka panjang orang-orang seperti ini akan tenggelam dalam percaturan politik tanah air. Karena di Negara Indonesia kita tercinta ini yang menganut adat ketimuran etika dan sopan santun menjadi panglima dalam pergaulan di masyarakat.  Menyerang lawan politik dengan mengungkit-ungkit kesalahan masa lalu sangat menjijikkan bagi sebagian masyarakat.

Akhirnya apapun yang ingin dilakukan seorang tokoh politik untuk menaikkan elektabilitas dirinya semuanya masih lumrah dan wajar. Dengan catatan jangan pernah menjelekkan orang lain dalam berpolitik.  Karena siapa yang sering membuka aib orang lain, sebenarnya dia telah membuka aibnya sendiri.

Mari berpolitik secara baik dan benar dengan berasaskan nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah bangsa kita. Majulah negeriku jayalah bangsaku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun