Aji Satriya, Ketua Tim PKMK Fakultas Pertanian Unila, menjelaskan bahwa Telabo bermula dari keinginan mereka untuk menciptakan minuman herbal yang unik dari bahan-bahan yang mungkin kurang dikenal, namun memiliki manfaat kesehatan luar biasa.
"Telabo terbuat dari bahan dasar rumput mutiara, jenis gulma, serta lada hitam yang menjadi ikon Lampung," ungkap Aji Satriya pada Minggu (3/9/2023).
Telabo adalah tisane atau teh herbal yang mengandung berbagai bahan herbal kaya manfaat. Rumput mutiara, sebagai bahan utama, mengandung asam oleanoat dan asam ursolat, yang berpotensi untuk menghambat perkembangan kanker. Produk ini juga mengandung lada hitam dengan sifat antioksidan yang kuat untuk melawan radikal bebas, lemon kering yang mengandung flavonoid sebagai antioksidan, dan bunga kenikir yang mengandung lutein untuk melindungi sel dari radikal bebas. Semua bahan-bahan ini diapit oleh isomalt berbentuk bulat, berfungsi sebagai wadah utama yang dapat diseduh.
Isomalt juga berfungsi sebagai pengganti gula putih karena memiliki indeks glikemik rendah, sehingga tidak memengaruhi kadar gula darah.
Telabo dijual dengan harga Rp25 ribu per kotak, dan setiap kotak berisi tiga Telabo.
Hingga saat ini, Tim PKMK Fakultas Pertanian Unila telah memasarkan produk mereka melalui media sosial, bazar, dan dari mulut ke mulut.
Aji berharap bahwa Telabo akan semakin dikenal oleh masyarakat luas dan terus berkembang di masa depan. Meskipun program PKM mereka telah selesai, mereka berharap produk ini akan menjadi usaha yang berkelanjutan.
Produk Telabo memiliki beberapa keunggulan, termasuk kandungan antioksidan yang tinggi, kemampuan untuk mencegah bahaya zat karsinogen melalui asam ursolat dan asam oleanoat, serta kemampuan isomalt untuk tidak meningkatkan kadar gula darah. Penyajian produk dalam bentuk "bomb tea" juga memudahkan konsumen untuk menikmati Telabo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H