Sejarah Perkembangan TMC di Indonesia
Sejarah perkembangan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Indonesia bermula dari gagasan Presiden RI ke-2, Soeharto, yang menginginkan dilaksanakannya kegiatan hujan buatan di Indonesia untuk memberikan dukungan kepada sektor pertanian di Indonesia.Â
Beliau ingin mencontoh keberhasilan sektor pertanian di Thailand yang melakukan aktivitas hujan buatan untuk mendukung kebutuhan air untuk sektor pertaniannya.Â
Gagasan tersebut direspon oleh Prof.Dr.Ing.BJ Habibie yang saat itu menjabat selaku Penasihat Presiden Bidang Teknologi dengan melakukan proyek percobaan hujan buatan pada tahun 1977 di daerah Bogor, Sukabumi dan Solo dibawah asistensi Prof. Devakul dari Royal Rainmaking Thailand.
Awalnya pada periode tahun 1976 – 1978 Hujan Buatan berada di Direktorat Agronomi Divisi Advanced Technology Pertamina dan kegiatannya masih bersifat percobaan.Â
Pada tahun 1977, status percobaan ditingkatkan menjadi Proyek Hujan Buatan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Riset RI Nomor: 016/M/Kp/VII/77 tanggal 1 Juli 1977. Tahun 1978, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) berdiri dan Proyek Hujan Buatan berada pada Direktorat Pengembangan Kekayaan Alam (PKA).Â
Pada bulan Desember 1985, status Proyek Hujan Buatan ditingkatkan menjadi Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan (UPTHB) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Riset dan Teknologi/Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi No: SK/342/KA/ BPPT/XII/1985 tanggal 3 Desember 1985, yang kemudian pada tanggal 19 Oktober 2015 berubah nomenklatur menjadi Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) berdasarkan Peraturan Kepala BPPT No. 10 Tahun 2015, yang mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pelayanan Teknologi Modifikasi Cuaca.
Selanjutnya dengan diterbitkannya Peraturan Presiden No.78 tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), BPPT bertransformasi melebur ke dalam BRIN dan layanan jasa TMC saat ini ditangani oleh Laboratorium Pengelolaan TMC pada Direktorat Pengelolaan Laboratorium, Fasilitas Riset dan Kawasan Sains dan Teknologi di bawah koordinasi Deputi Bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi - BRIN.
Pemanfaatan TMC di Indonesia
Sejak pertamakali dikembangkan pada akhir dekade tahun 1970’an, TMC sudah banyak dimanfaatkan oleh instansi pemerintah maupun swasta/BUMN yang membutuhkan tambahan air hujan.Â