Mohon tunggu...
Budi M. Samangilailai
Budi M. Samangilailai Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa "APMD" Yogyakarta

saya Budi Samangilailai mahasiswa Ilmu komunikasi Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa"APMD" Yogyakarta, saya suka berinteraksi dengan orang baru dan lingkungan baru, saya suka membaca dan menulis . saat ini saya sedang menyelesaikan tugas akhir jenjang sarjana di Program Studi Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Prabowo di 100 hari: Membangun Pondasi Kuat Menuju Indonesia Emas 2045

21 Januari 2025   16:50 Diperbarui: 21 Januari 2025   16:50 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: program 100 hari dan jangka panjang kinerja Prabowo-Gibran

Konektivitas, baik antar kota maupun antar pulau, memainkan peran yang sangat penting dalam menciptakan pasar yang lebih efisien. Tanpa konektivitas yang baik, proses distribusi barang dan jasa akan terhambat, harga barang akan menjadi lebih mahal, dan peluang pasar akan terbatas. Konektivitas yang kuat antara daerah-daerah yang berbeda di Indonesia juga memberikan kesempatan untuk mempercepat integrasi ekonomi di tingkat nasional dan internasional.

Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, salah satu fokus utama adalah pembangunan jaringan transportasi multimoda yang menghubungkan berbagai wilayah Indonesia. Misalnya, pembangunan jalan tol Trans-Sumatera yang menghubungkan ujung barat dan timur pulau Sumatera, serta pengembangan kereta api cepat yang menghubungkan kota-kota besar di Pulau Jawa. Proyek-proyek tersebut diharapkan dapat meningkatkan mobilitas barang dan orang, yang akan mengurangi biaya logistik, mempercepat proses distribusi, dan menciptakan peluang bisnis yang lebih banyak di luar kota-kota besar.

Pembangunan pelabuhan dan bandara internasional juga menjadi prioritas untuk meningkatkan konektivitas antar negara. Dengan pelabuhan yang lebih efisien dan bandara yang lebih terhubung, Indonesia akan lebih mudah terintegrasi dalam rantai pasok global, yang akan mendukung ekspor-impor dan meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia di dunia internasional.

Dalam era digital yang semakin berkembang, infrastruktur digital juga memainkan peran yang sangat penting dalam menciptakan Indonesia Emas 2045. Konektivitas internet yang cepat dan merata akan membuka peluang bagi pengembangan sektor ekonomi digital, termasuk e-commerce, fintech, dan teknologi informasi lainnya. Dengan infrastruktur digital yang baik, Indonesia dapat bersaing di pasar global dan menciptakan inovasi baru yang dapat menguntungkan masyarakat secara luas.

Presiden Prabowo telah mendorong pengembangan infrastruktur digital, seperti penyebaran jaringan internet berkecepatan tinggi hingga ke pelosok-pelosok desa. Program tersebut tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan akses internet bagi masyarakat, tetapi juga untuk mengurangi ketimpangan digital antara daerah perkotaan dan pedesaan.

Selain membangun infrastruktur yang efisien dan terkoneksi, Presiden Prabowo juga berkomitmen untuk membangun infrastruktur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pembangunan yang tidak memperhatikan dampak lingkungan dapat berisiko merusak ekosistem dan memperburuk perubahan iklim. Oleh karena itu, kebijakan pembangunan infrastruktur saat ini juga mempertimbangkan aspek keberlanjutan lingkungan, dengan mengedepankan prinsip-prinsip green infrastructure dan renewable energy. pembangunan proyek infrastruktur yang mengutamakan penggunaan energi terbarukan, seperti pembangkit listrik tenaga air, tenaga angin, dan tenaga surya. Selain itu, pembangunan transportasi umum berbasis listrik yang ramah lingkungan juga menjadi fokus, dengan tujuan mengurangi emisi karbon dan menciptakan kota-kota yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Namun, kebijakan pembangunan infrastruktur harus memiliki arah yang jelas agar tidak sekadar menjadi proyek jangka pendek tanpa dampak berkelanjutan. Dalam konteks Indonesia Emas, pembangunan infrastruktur tidak hanya bertujuan untuk menciptakan lapangan kerja sesaat, tetapi untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan memperkecil kesenjangan antar wilayah. Konektivitas yang lebih baik akan mempermudah distribusi barang dan jasa, mempercepat proses perdagangan antar daerah, dan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global. Infrastruktur yang efisien juga akan membuka akses ke layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan yang lebih baik, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Salah satu tantangan terbesar dalam mewujudkan Indonesia Emas adalah pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berkompeten. Pendidikan yang berkualitas menjadi fondasi utama untuk menciptakan tenaga kerja yang produktif, inovatif, dan mampu bersaing di tingkat global. Dalam 100 hari pertama, pemerintahan Prabowo sudah mulai mengarahkan kebijakan pendidikan untuk mencetak generasi yang siap menghadapi revolusi industri 4.0, yang ditandai dengan kecerdasan buatan, big data, dan teknologi digital.

Namun, Indonesia Emas tidak hanya mengandalkan kualitas pendidikan formal di kota-kota besar. Kualitas pendidikan harus diperbaiki di seluruh Indonesia, dengan fokus pada daerah-daerah tertinggal dan wilayah perbatasan. Reformasi pendidikan vokasi juga menjadi salah satu langkah penting untuk menyiapkan tenaga kerja terampil yang dibutuhkan oleh industri masa depan. Peningkatan kemampuan teknis, serta pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja, harus diutamakan dalam mencetak generasi yang produktif dan mandiri.

Selain itu, perhatian terhadap sektor kesehatan juga sangat penting. Kesehatan yang baik adalah syarat untuk mencapai SDM yang berkualitas. Pemerintah perlu memastikan bahwa akses terhadap layanan kesehatan berkualitas dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali. Dalam jangka panjang, program kesehatan yang efektif akan meningkatkan kualitas hidup rakyat, mengurangi angka kemiskinan, dan menurunkan beban sosial akibat penyakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun