Mohon tunggu...
Budi Firmansyah Wayassirli A.
Budi Firmansyah Wayassirli A. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ekonomi Pembangunan Universitas Tidar

A nation is not made wealthy by the childish accumulation of shiny metals, but it enriched by the economic prosperity of its people. -Adam Smith

Selanjutnya

Tutup

Financial

Tingkat Inflasi Mulai Stabil, Sinyal Positif atau Negatif?

8 Desember 2022   21:18 Diperbarui: 8 Desember 2022   21:38 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Pada beberapa waktu terakhir, Amerika Serikat sedang mengalami situasi yang tergolong tidak mudah. AS kewalahan karena inflasi yang terjadi berada pada level tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Harga-harga kebutuhan pokok, seperti listrik, bensin dan bahan pangan melonjak tajam di setiap negara bagian. Kondisi itu makin diperparah dengan kenaikan suku bunga yang dilakukan oleh The Fed/bank sentral Amerika Serikat.

Melihat kondisi yang sangat parah, The Fed tidak memiliki pilihan lain selain meluncurkan kebijakan yang dianggap teragresif dalam sejarah mereka. Kenaikan bunga pada saat inflasi bukan lah hal yang asing. Ketika laju inflasi mulai tidak terkendali, memang respon yang tepat seharusnya adalah menaikan suku bunga dengan drastis. Sejalan dengan itu, AS tidak hanya meningkatkan jumlah pengangguran di negaranya. Tetapi juga memberi dampak ke negara lain seperti Indonesia.

Sebagai negara yang berpengaruh terhadap perekonomian dunia, kebijakan The Fed memang tidak terhindarkan bagi negara-negara lain. Oleh sebab itu, bank sentral berusaha untuk menekan angka kenaikan bunga di bulan berikutnya agar tidak terlalu agresif. Selain The Fed, Bank Indonesia juga berniat untuk tidak menaikan suku bunga apabila dirasa terlalu tinggi. 

Hal tersebut agar laju inflasi di akhir tahun sesuai dengan perkiraan. BI memperkirakan tingkat inflasi akan berada pada kisaran 6 persen. Artinya, laju inflasi mulai terjaga namun kenaikan masih akan berlanjut pada tahun depan.

Pemerintah harus terus mewaspadai dan memantau secara teliti penurunan inflasi ini secara kritis. Diyakini, tinggi nya inflasi masih akan terjadi di banyak negara. 

Dengan situasi perekonomian global yang masih tak menentu, kebijakan yang kredibel menjadi salah satu faktor penolong. Kebijakan efektif antara BI dan pemerintah penting untuk diperkuat agar tidak rentan terhadap laju inflasi dan menghadapi tantangan global agar tidak terjadi resesi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun