Mohon tunggu...
Budi Riyanto
Budi Riyanto Mohon Tunggu... Lainnya - karyawan Swasta

Saya adalah orang biasa, yang selalu ingin belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mobile Teaching

14 Desember 2022   11:02 Diperbarui: 14 Desember 2022   11:05 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengajar adalah kegiatan penyampaian informasi melalui berbagai metode, sehingga peserta didik mengalami perubahan dalam aspek pengetahuan dan keterampilan. Pada masa perkembangan anak 12 tahun ke bawah tentu belum mengenal kata-kata ataupun bahasa yang memiliki arti rumit. Artinya perbendaharaan kata-kata mereka masih kurang. Sehingga mengajar anak SD memiliki kemampuan adaptasi tinggi, mereka secara alamiah menguasai bahasa apapun, dengan bantuan sistem kinerja otaknya sendiri.

Mengajar anak SD membaca, menulis, berhitung, dan lain-lain bisa dikatakan gampang-gampang susah. Perlu beberapa keterampilan khusus agar dapat menarik minat anak didik untuk terus merasa termotivasi. Setiap peserta didik mempunyai daya tangkap yang berbeda-beda. Ada peserta didik yang memahami pelajaran dengan mudah, ada pula yang memiliki kendala. Bagi peserta didik dengan daya tangkap kurang baik, proses belajar akan menjadi momok tersendiri.

Sebagai solusi,pendidik bisa mencoba metode mengajar mobile teaching, yaitu pendidik terjun langsung untuk membantu peserta didik memahami pelajaran. Misalnya dalam pelajaran matetika, pendidik bisa menjelaskan ulang pada peserta didik terkait penggunaan rumus terkait. selain membantu siswa memahami pelajaran, metode pembelajaran ini bisa membuat peserta didik relax. Jangan berdiri seperti patung, maksudnya adalag seorang pendidik sebaiknya bergerak ketika sedang mengajar, tidak hanya berdiri di depan kelas saja, atau hanya duduk di meja pendidik. Lakukan teknik Mobile Teaching dengan cara pendidik mencoba untuk mengajar secara lebih dekat dengan peserta didik, dan berkeliling untuk mengetahui situasi kelas dan peserta didik ketika sedang belajar.

Jalinlah interaksi dan berika perhatian pada semua peserta didik. Pada dasarnya setiap anak terlahir dengan kemampuan masing-masing. Setiap anak memiliki talenta di bidang yang berbeda-beda. Tapi, dibanding peserta didik yang pasif, kadang kal pendidik lebih banyak memberikan perhatian pada peserta didik yang aktif dan pintar. Nah, supaya kegiatan belajar mengajar terasa lebih menarik dan seru, pendidik dapat memulainya dengan memberikan perhatian sama rata kepada setiap peserta didik. Sekilas terlihat sepele, tapi dengan perhatian yang merata inilah peserta didik akan merasa memiliki kesempatan yang sama dan tidak diperlakukan berbeda. Dengan begitu, peserta didik akan lebih berani dalam mengekspresikan diri dan pendapatnya selama mengikuti proses belajar di dalam kelas.

Sebagai pendidik, kita juga harus bisa lebih sabar untuk menghadapi berbagai respon peserta didik kita. Baik sabar dalam pemahaman pembelajaran, maupun sabar dalam mendorong mereka untuk terus semangat belajar. Respon anak murid kita akan berbeda-beda terhadap pelajaran, sekalipun berbagai strategi yang unik sudah coba kita lakukan untuk membuat suasana belajar lebih seru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun