Mohon tunggu...
Budi Kasmanto
Budi Kasmanto Mohon Tunggu... Penulis - Pendeta - Penulis - Jurnalis

Sejak 1994 bekerja sebagai pendeta di Bali. Tahun 2020-2022 menjadi pendeta di Manokwari, Papua Barat. Sejak Oktober 2023 menjadi pendeta di Jayapura, Papua. Bukunya berjudul "Panggilan Berkhotbah" diterbitkan oleh Penerbit ANDI Yogya. Sejak 2012 menjadi jurnalis Majalah Suara Baptis.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pendeta Berpolitik, Panggilan atau Godaan?

31 Agustus 2022   10:00 Diperbarui: 31 Agustus 2022   10:05 1366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menempatkan iman kepada penguasa, pendeta mengingkari tanggung jawab sebagai pemimpin jemaat. Ketika pemimpin gereja mencari dukungan atau perlakuan politik untuk gereja, pendeta berkomunikasi kepada massa bahwa kerajaan Kristus hanyalah demografi (baca: sejumlah suara!) saja dalam pemilihan.

Panggilan atau Godaan?

Seorang pendeta Baptis berujar, "Masyarakat Kristen sebagai salah satu elemen bangsa harus dapat melakukan perenungan perihal perannya dalam ruang kebangsaan dan kenegaraan. Adalah naif bila kita mengatakan gereja yang menamakan diri 'Indonesia', bersikap diam dan tidak terlibat dalam berbagai pergulatan keindonesiaan."

Kita menyetujui dan mendukung ajakan di atas, bahwa setiap Kristen baik pribadi maupun organisasi dipanggil untuk berpolitik. Tetapi kita harus menyadari jebakan-jebakan yang akan membuat panggilan mulia itu menjadi sebuah godaan yang menjerumuskan para rohaniwan ke dalam politik praktis.

Gereja Kristus tidak membutuhkan pemimpin gereja yang unggul dalam berpolitik praktis, melainkan yang bersedia mengembangkan pemikiran alkitabiah yang menghasilkan perilaku sosial-politik kristiani.

John Stott dalam bukunya, Isu-isu Global Menantang Kepemimpinan Kristiani, menulis: "Yang amat dibutuhkan dewasa ini adalah pemikir-pemikir Kristen yang berani ikhlas terjun dalam kancah isu-isu yang sedang digeluti dalam masyarakat masa kini. Juga kelompok-kelompok Kristen... yang bergerak dalam bidang persuasi. Motivasi mereka harus seratus persen Kristiani, artinya, lahir dari visi tentang Allah yang prihatin terhadap memekarnya keadilan, kasih, kejujuran dan kebebasan dalam masyarakat..."

(Budi Kasmanto)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun