Yahudi beroleh kekuasaan besar
Sejarah pun berulang, seperti Yahudi dalam kitab Ester yang mengalami ancaman kebinasaan, tetapi kemudian beroleh kemenangan. Setelah mengalami pembinasaan melalui progrom dan holokos Yahudi justru mengalami kebangkitan. Progrom memunculkan gerakan Zionisme Internasional. Sedangkan holokos menghasilkan berdirinya negara Israel.
Kini Yahudi memiliki pengaruh besar di seluruh dunia, mulai dari Amerika, Eropa, kawasan Timur Tengah dan negara-negara Asia seperti Irak dan Suriah. Juga Iran.
Tetapi di Eropa, Rusia masih menjadi pengganjal bagi cita-cita Yahudi untuk menguasai dunia. Maka serangan Rusia ke Ukraina menjadi alasan bagi mereka untuk menghancurkan kekuatan Vladimir Putin.
Perang Ukraina-Rusia adalah perang antara Ukraina yang pro Barat melawan Rusia yang dipimpin presiden Putin yang tidak mau tunduk pada dominasi Barat.
Putin bahkan sering menuduh Ukraina sebagai boneka Barat, terutama sejak presiden pro-Rusia Viktor Yanokovych digulingkan pada 2014 setelah protes besar selama berbulan-bulan. Kini, sejak 2019, presiden Ukraina Volodymyr Zelensky adalah seorang Yahudi. Hal ini tentu saja mendorong Ukraina untuk makin dekat dengan Barat. Dan menjadi pendorong kuat bagi Rusia untuk menyerang Ukraina.
Dilihat secara dikotomis, Yahudi dan non-Yahudi, perang Ukraina-Rusia dapat dikatakan sebagai bagian dari perseteruan Mordekhai (Yahudi) berhadapan dengan Haman (non-Yahudi).
Yahudi yang kemudian menguasai seluruh wilayah kerajaan Ahasyweros menjadi gambaran bagi Yahudi masa kini yang terus bernafsu menguasai dunia.
Melalui keinginannya bergabung dengan NATO, presiden Zelensky memancing Rusia untuk menyerangnya dan setelah Rusia menyerang Ukraina muncullah reaksi cepat dari Barat untuk memberikan sanksi berat bagi Rusia dengan tujuan akhir penghapusan rezim Putin.
Zelensky pun turut memancing dunia internasional untuk mendukung usaha Barat menyingkirkan Putin. Barat atau Yahudi Internasional menghendaki Rusia dipimpin oleh seorang presiden yang mau tunduk terhadap dominasi mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H