Mohon tunggu...
budi prakoso
budi prakoso Mohon Tunggu... Wiraswasta - mari jaga kesehatan

seorang yang gemar berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lindungi Ruang Maya Kita, Jaga Persatuan Bangsa

5 Oktober 2024   16:18 Diperbarui: 5 Oktober 2024   16:55 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Media sosial, sebuah anugerah teknologi yang menghubungkan kita dengan dunia. Platform ini seharusnya menjadi ruang untuk berbagi, berdiskusi, dan membangun relasi positif. Namun, sayangnya, ruang maya kita telah disusupi oleh kelompok-kelompok radikal yang memanfaatkannya untuk menyebarkan kebencian dan memecah belah.

Salah satu taktik yang sering mereka gunakan adalah dengan mengutip ayat-ayat suci secara selektif dan kemudian menafsirkannya secara sempit untuk mendukung narasi radikal mereka. Tindakan ini sangat berbahaya karena dapat memicu perpecahan dan konflik di tengah masyarakat. Indonesia yang mempunyai keragaman suku, agama, bahasa dan budaya, harus terus meningkatkan kewaspadaan. Karena kelompok radikal terus mempersoalkan keberagaman ini, yang dianggap tidak sesuai dengan mayoritas masyarakat Indonesia yang beragama Islam.Upaya membenturkan dengan sentimen agama ini, sekali lagi harus diwaspadai.

Kenapa kita semua harus waspada? Karena seringkali terjadi misinterpretasi ajaran agama. Kelompok radikal seringkali memutarbalikkan makna ayat-ayat suci. Mereka menciptakan persepsi yang salah dan memicu permusuhan antar umat beragama. Hal ini sengaja dilakukan, untuk menyebarkan propaganda radikalisme. Narasi radikal yang disebarluaskan secara masif dapat mempengaruhi pikiran, terutama generasi muda, dan mendorong mereka untuk melakukan tindakan kekerasan.

Selain itu, ancaman polarisasi bisa saja terjadi. Propaganda radikal dapat mempolarisasi masyarakat dan mengadu domba berbagai kelompok. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Keberagaman seringkali dijadikan kambing hitam. Tak jarang informasi yang disebarkan adalah informasi bohong, untuk memicu kegaduhan di tengah masyarakat yang majemuk. Bahkan jika kita melihat Sejarah ke belakang, kita pernah mengalami konflik suku atau agama hanya karena provokasi yang tak bertanggung jawab.

Lalu, apa yang harus kita lakukan di tengah perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat ini? Salah satunya adalah dengan cara meningkatkan literasi digital. Lakukan cek ricek terhadap setiap fakta yang ditemukan. Pastikan informasi yang diambil berasal dari sumber yang benar. Dan sebelum membagikan informasi, pastikan kebenarannya dengan mencari sumber yang kredibel. Jangan sampai kita menyebarkan informasi yang salah. Akibatnya, kesalahan tersebut berpotensi menjadi sebuah kebenaran, karena kesalahan dalam memahami setiap informasi.

Karena kelompok radikal seringkali mengutip ayat suci dan diartikan secara salah, maka penting untuk memahami konteks dari ayat yang dikutip tersebut. Jangan hanya melihat potongan ayat, tetapi pahami konteks keseluruhan dan sejarah penafsirannya. Selain itu, kritisi setiap informasi yang masuk.  Jangan mudah percaya dengan informasi yang bersifat provokatif atau menghasut. Dengan melakukan semua itu, secara tidak langsung kita telah membiasakan untuk memperkuat literasi. Karena literasi di era digital seperti sekarang ini, merupakan kunci.

Yang tak kalah pentingnya adalah lakukan komunikasi dengan bijak. Janganlah berkomunikasi secara kasar dan tidak tanggung jawab. Hormati perbedaan pendapat. Ingat, kita semua pada dasarnya berbeda satu dengan lainnya. Indonesia juga merupakan negara dengan tingkat kemajemukan yang sangat tinggi. Menghargai dan menghormati adalah kunci agar kita tetap bisa berdampingan dalam keberagaman. Dan jika kita dihadapkan pada sebuah perbedaan, maka berdiskusilah dengan sopan dan terbuka, hindari perdebatan yang berujung pada permusuhan.

Menjadi pribadi yang netral juga penting untuk dilakukan. Jangan ikut-ikutan menyebarkan kebencian atau hoaks. Dan setiap aktifitas di media sosial, harus didasarkan pada narasi yang positif.  Sebarkan pesan-pesan damai, toleransi, dan persaudaraan.

Dan yang tak kalah penting adalah, jika menemukan konten yang mengandung unsur radikalisme atau hate speech, laporkan segera ke pihak yang berwenang. Bergabunglah dengan komunitas online yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi. Semuanya itu penting untuk dilakukan, agar persatuan dan kesatuan tetap terjaga. Karena media sosial seharusnya menjadi perekat persatuan, bukan pemicu perpecahan. Dengan menjaga ruang maya kita dari pengaruh negatif, kita telah berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih harmonis dan damai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun