Mohon tunggu...
budi prakoso
budi prakoso Mohon Tunggu... Wiraswasta - mari jaga kesehatan

seorang yang gemar berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Stop Provokasi, Pancasila Ajarkan Bersatu dan Memanusiakan Manusia

22 Agustus 2019   06:36 Diperbarui: 22 Agustus 2019   08:06 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Belakangan, semua orang ramai membicarakan tentang kasus unjuk rasa di Papua yang berujung rusuh. Pembakaran terjadi sebagai bentuk protes, atas ucapan yang bernada rasis terhadap masyarakat Papua. 

Aksi pembakaran tersebut jelas salah. Namun pernyataan rasis itu juga salah. Kenapa? Karena pada dasarnya kita sebagai manusia, mempunyai kedudukan yang sama. 

Karena kedudukan yang sama itulah, semua orang harus saling menghormati dan menghargai satu dengan yang lainnya. 

Ucapan diskriminiatif tersebut kemudian semakin panas ketika informasi menyesatkan ikut disebar oleh orang yang tak bertanggung jawab. Sampai akhirnya melahirkan pembakaran beberapa tempat di Papua.

Aksi provokasi, pernyataan diskriminatif, ataupun aksi persekusi lainnya tentu tidak dibenarkan terjadi di Indonesia. Karena memang pada dasarnya Indonesia tak mempunyai bibit kekerasan. 

Dasar negara Indonesia, Pancasila, bersumber dari nilai-nilai kearifan lokal yang sangat menghargai keragaman. Sangat mengedepankan toleransi dan tepo seliro antar sesama.

Salah satu nilai yang diadopsi dalam sila Pancasila adalah semagat persatuan. Kenapa persatuan itu penting? Kita punya sejarah kuat tentang semangat persatuan ini. 

Indonesia bisa merebut kemerdekaan setelah terbebas dari politik adu domba penjajah. Ketika semuanya bersatu berjuang melawan penjajah, maka kemerdekaan bisa kita rebut dan bisa dirasakan hingga saat ini. 

Di era reformasi, ketika mahasiswa bersatu bisa menduduki DPR dan menggulingkan pemerintahan orde baru yang telah berkuasa selama 32 tahun.

Jika kita bersatu, maka segala yang berat akan ringan. Segala yang sulit terasa mudah. Tidak hanya itu, persatuan juga akan melahirkan keindahan dalam keragaman. Dalam persatuan, tidak boleh ada yang mempersoalkan perbedaan yang melekat dari diri kita masing-masing. 

Dalam persatuan tidak boleh ada diskriminasi, ucapan rasis, ataupun perilaku yang mengarah pada persekusi. Dalam persatuan ada unsur memanusiakan manusia. Karena setiap manusia mempunyai kedudukan yang sama di bumi ini. Mempunyai hak dan kewajiban yang sama. 

Saling memanusiakan manusia demi terciptanya sebuah persatuan yang kuat, menjadi isu yang sangat menarik untuk dibahas di era milenial ini. 

Ujaran kebencian dan provokasi di media sosial di era milenial ini, memang menjadi kekhawatiran semua pihak. Kenapa? Karena hal ini berpotensi melahirkan kesalahpahaman, persekusi, bahkan tindakan criminal ataupun tindakan intoleransi. Karena itulah, stop provokasi antar sesama. 

Stop kebencian antar sesama. Jangan mengatakan jelek jika tak ingin dikatakan jelek. Jangan mencaci jika tak ingin dicaci. Mari saling menghargai. 

Karena kita Indonesia, saling menguatkan persatuan, memanusiakan manusia menjadi hal yang utama. Karena Pancasila mengajarkan itu semua. Salam damai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun