Para orang tua yang telah terpapar, secara sengaja menyebarkan bibit radikalisme itu ke anak-anaknya. Tidak sedikit anak yang menjadi korban.Â
Mungkin kita masih ingat anak-anak Indonesia yang dilatih oleh kelompok ISIS, yang sempat menjadi viral di media sosial. Anak-anak yang diajak orang tua untuk meledakkan sejumlah gereja di Surabaya beberapa tahun lalu, juga membuat publik miris. Anak yang semestinya bisa mendapatkan hak untuk bergembira dan bermain, justru disusupkan isu yang tidak semestinya.
Berbagai macam pengalaman tentang radikalisme dan terorisme, pernah dirasakan Indonesia. Lalu, mungkinkah virus negatif itu bisa hilang dari bumi Indonesia?Â
Pertanyaan ini tentu bisa mudah dijawab, jika semua pihak bersatu dan berkomitmen untuk menghilangkan radikalisme dari bumi pertiwi.Â
Sebaliknya, akan bisa menjadi jawaban yang sulit, jika semua pihak hanya diam saja. Karena itulah, meski akan memasuki usia 74 tahun, perjuangan untuk melawan radikalisme dan terorisme harus terus disuarakan. Perjuangan untuk mewujudkan Indonesia damai, harus menjadi komitmen bersama. Salam damai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H