[caption id="attachment_402354" align="aligncenter" width="306" caption="pinsta.me"][/caption]
Memang diakui ISIS memiliki cara-cara propaganda yang canggih, di mana semakin hari semakin membuat cemas masyarakat dunia. Pasalnya, propaganda ISIS terkadang masuk melalui hal-hal yang tidak kita duga, yakni dalam bentuk media populer. Sedikit saja kita lengah, maka risiko terpapar ideologi kelompok ekstremis tersebut semakin besar. Duh, jangan sampai.
Cara propaganda ISIS memang canggih, namun kita juga jangan sampai kalah canggih dengannya. Ambilah salah satu contoh Al Hayat Media Center, yakni pusat media ISIS yang selama ini menjadi basis produksi video-video eksekusi kejamnya. Pusat media ISIS ini konon kabarnya diisi oleh tenaga-tenaga ahli di bidang sinematografi, sehingga tidak heran jika kualitas video-video yang diunggah ke YouTube berkualitas definisi tinggi.
Sedihnya, hal ini sering kali mampu mengalihkan perhatian yang menontonnya, di mana kemudian dibuat kagum oleh ideologi yang disampaikan. Memang terkadang kita dapat terbawa suasana dari sinematografi, baik video pendek maupun film, yang kita tonton. ISIS memanfaatkan sisi psikologis tersebut dengan membuat skenario khusus yang mampu mengaduk emosi penontonnya. Jika kita terbawa suasana, maka celakalah kita karena dapat tercuci otaknya secara tidak sadar.
Selain video, ISIS juga sempat membuat sebuah aplikasi bernama Fajar Al Bashaer yang berisikan kampanye model terkini mengenai ideologi yang diusungnya. Sempat pula kelompok ekstremis ini membuat game bertema perang yang di dalamnya terselip simbol-simbol ISIS. Beruntungnya, dua aplikasi ini telah dihapus dan dilarang beredar di seluruh dunia. Meskipun begitu, kita harus tetap waspada dengan kemungkinan kehadirannya kembali, yakni dengan seksama memerhatikan bentuk dan tujuan game yang dimainkan. Lebih penting lagi bagi anak muda, kita harus bantu sebar pesan ini agar generasi muda tidak mudah terhasut oleh game atau aplikasi sesat tersebut.
Mengapa ISIS begitu ‘kekinian’ dalam menggiatkan propagandanya? Karena sasaran mereka adalah generasi muda, generasi yang masih kaya akan gelora, namun mudah untuk terprovokasi. ISIS paham bahwa generasi muda adalah penggerak yang tepat untuk melancarkan aksi-aksinya. Tidak heran mengapa banyak sekali berita mengenai anak-anak muda yang terpengaruh oleh ISIS dan bergabung sebagai simpatisannya. Mereka terperdaya, dan itu sangatlah fatal, kita harus mederadikalisasi sedini mungkin.
Kemampuan ISIS untuk merekrut orang-orang muda mulai mengkhawatirkan. Menurut beberapa berita, hingga saat ini, sudah ada beberapa pemuda yang tidak hanya bergabung dengan ISIS tapi juga terlibat langsung dalam kegiatan militer seperti bom bunuh diri. Adalah tugas pemerintah dan kita bersama untuk tidak membiarkan generasi muda dieksploitasi oleh ISIS atau kelompok-kelompok teroris lainnya. Kita harus mengumpulkan segala sumber daya untuk memastikan generasi muda, dan juga kita, tidak jatuh terperangkap ke dalam hasutan ISIS. Ayo bersama halau upaya ISIS meracuni bangsa kita. Salam Indonesia satu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H