Mohon tunggu...
Budi Kurniawan
Budi Kurniawan Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Lampung

Pemerhati ekonomi-politik dan kebijakan publik, meraih gelar master public policy dari The Australian National University

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mengapa Terjadi Ketimpangan?

8 Juni 2020   20:13 Diperbarui: 8 Juni 2020   20:10 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Yang terlahir kaya akan semakin pintar, yang terlahir miskin akan tetap miskin. Yang miskin pergaulannya sesama orang miskin di sekolah negeri, sedangkan yang kaya pergaulannya berbahasa Inggris di sekolah mahal berlabel internasional yang hanya orang kaya yang bisa bayar.

Negara juga harus menjamin bahwa setiap warga negara berhak mendapat fasilitas yang sama dalam kesehatan. Jangan sampai orang yang miskin dilarang sakit. 

Jika seperti ini terjadi maka yang kaya sehat terus yang miskin mau mati dipersilahkan. Yang kaya bisa bayar mahal fasilitas RS mewah, sedangkan yang miskin keburu mati menunggu antrian sebelum sempat dioperasi di rumah Sakit rujukan pemerintah.

Saya kaget ketika ada yang bilang janganlah menambah beban pemerintah jangan lah menambah beban negara. Saat krisis ini kita tak perlu membebani negara. Lah lalu kemudian mengapa kita bernegara dalam satu kontrak sosial yang ditulis di pembukaan UUD 1945 alinea 4 itu kalau tidak untuk tujuan tujuan mulia itu ? 

Kalau kita berpikir bahwa jangan membebani pemerintah padahal janji kita bersama  bernegara sudah jelas yakni melindungi segenap  bangsa dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa. Maka pola pikir seperti inilah kemudian penyebab ketimpangan ekonomi dan keadilan sosial tak akan pernah terwujud di negeri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun