Yang terlahir kaya akan semakin pintar, yang terlahir miskin akan tetap miskin. Yang miskin pergaulannya sesama orang miskin di sekolah negeri, sedangkan yang kaya pergaulannya berbahasa Inggris di sekolah mahal berlabel internasional yang hanya orang kaya yang bisa bayar.
Negara juga harus menjamin bahwa setiap warga negara berhak mendapat fasilitas yang sama dalam kesehatan. Jangan sampai orang yang miskin dilarang sakit.Â
Jika seperti ini terjadi maka yang kaya sehat terus yang miskin mau mati dipersilahkan. Yang kaya bisa bayar mahal fasilitas RS mewah, sedangkan yang miskin keburu mati menunggu antrian sebelum sempat dioperasi di rumah Sakit rujukan pemerintah.
Saya kaget ketika ada yang bilang janganlah menambah beban pemerintah jangan lah menambah beban negara. Saat krisis ini kita tak perlu membebani negara. Lah lalu kemudian mengapa kita bernegara dalam satu kontrak sosial yang ditulis di pembukaan UUD 1945 alinea 4 itu kalau tidak untuk tujuan tujuan mulia itu ?Â
Kalau kita berpikir bahwa jangan membebani pemerintah padahal janji kita bersama  bernegara sudah jelas yakni melindungi segenap  bangsa dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa. Maka pola pikir seperti inilah kemudian penyebab ketimpangan ekonomi dan keadilan sosial tak akan pernah terwujud di negeri ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI