Survey kepuasan pengajaran ini membuat dosen tidak harus repot scan SK dekan atau SK-SK lain yang merepotkan. Untuk kinerja dosen misalnya bisa ditanya seberapa sering dan tepat waktu dosen mengajar. Hal ini cukup untuk mengganti absem finger print yang aneh itu. Kampus juga bisa menggunakam data scopus atau google scholar misalnya untuk melihat seberapa berkualitas publikasi dosen untuk mengukur kinerja penelitian yang kemudian menjadi acuan menentukan grade dan incentive.
Untuk dosen yang duduk di jabatan struktural hal yang sama juga bisa dilakukan yakni survey kepuasan mahasiswa atau stake holders dalam pelayanan. Hal yang sama juga misalnya mengukur kinerja kepagawaian. Berorientasilah pada ouput kinerja misal seberapa cepat mengurus kepangkatan para dosen. Jika hal ini semua dilakukan maka uang incnetive benar-benar jadi pemicu naiknya kinerja dosen dan karyawan bukan seberapa rajin upacara dan mengabsen.Â
Wallahu 'alam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H