Mohon tunggu...
Budhy JasaWidyananta
Budhy JasaWidyananta Mohon Tunggu... Dokter - Dosen SKHB IPB

Praktisi Dokter Kuda sejak 2002 di EQUESTRINA

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Kebangkitan Industri Kuda di Tanah Air

28 Januari 2023   12:35 Diperbarui: 28 Januari 2023   12:35 1949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di luar dugaan, pandemi Covid di tahun 2019 membawa kemajuan bagi olahraga berkuda di tanah air. Sebagian orang mengaku ketertarikannya pada olahraga yang satu ini didasari rasa jenuh berada di rumah dan mengurangi ketergantungan anak pada gawai/gadget. Menunggang kuda dilakukan di arena outdoor yang luas, menempuh jalur hijau atau menyusuri tepian pantai, memungkinkan penunggang/rider menjaga jarak satu sama lain dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Rider atau atlet adalah sebutan bagi penunggang kuda equestrian sedangkan joki adalah sebutan bagi penunggang kuda pacu. 

Jenis Olah Raga Berkuda di Indonesia

Bagi masyarakat awam, olahraga berkuda identik dengan pacuan kuda sebagaimana sejarah berdirinya PORDASI (Persatuan Olah Raga Seluruh Indonesia). Induk organisasi olahraga berkuda ini didirikan pada tanggal 9 Juni 1966 oleh para tokoh pecinta pacuan kuda. Pada tahun 1988, PORDASI mulai membidangi Equestrian dan Peternakan. Hingga pada tahun 2020, PORDASI berkembang menjadi 5 komisi, yakni Pacuan, Equestrina, Polo, Horse Back Archery (HBA) dan Peternakan Kuda.

Pacuan "flat racing" telah lama digemari di Indonesia sejak jaman Belanda karena sangat mudah dinikmati oleh penonton. mereka menyaksikan sekelompok kuda beradu kecepatan diatas arena datar yang umumnya berbentuk oval searah putaran jarum jam (clock wise). 

Secara geografis, gelanggang pacuan kuda tersebar di berbagai kabupaten/kota di tanah air mulai dari Takengon (Aceh), Bener Meriah (Aceh), Gayo Lues (Aceh), Tanah Datar (Sumbar), Payakumbuh (Sumbar), Padang Panjang (Sumbar), Sawahlunto (Sumbar), Pangandaran (Jabar), Sumedang (Jabar), Bantul (DIY), Salatiga (Jateng), Pasuruan (Jawa Timur), Lombok Tengah (NTB), Dompu (NTB), Bima (NTB), Sumba Barat (NTT), Waingapu-Sumba Timur (NTT), Janeponto (Sulsel), Minahasa (Sulut), dan wilayah lainnya.

Olahraga berkuda lainnya yang makin banyak diminati anak anak dan remaja adalah Equestrian. Equestrian adalah olahraga berkuda yang menggabungkan ketangkasan atlet dan kudanya. Equestrian diambil dari kata dasar equus atau kuda.

Disiplin equestrian yang diakui Federasi Olahraga Berkuda Internasional, Federation Equestrian International (FEI), adalah; 1) Dressage (tunggang serasi) yakni seni menunggang dan melatih kuda untuk membangun kepatuhan, kelenturan dan keseimbangan. Sebaiknya anda menguasai dressage sebagai dasar kemampuan berkuda. 2) Bagi anda yang suka tantangan, menjadi atlet show jumping (lompat rintangan) mungkin akan menjadi pilihan yang tepat. Adu kecepatan dan kemampuan menunggang kuda melewati satu set rintangan dijamin akan memicu adrenalin anda. 3) Eventing adalah pertandingan antar kombinasi (rider dan kuda) di 3 disiplin yakni dressage, show jumping dan cross country. 4) Endurance adalah pertandingan jarak jauh, mempertandingkan kecepatan dan stamina kuda dipadu dengan kemampuan atlet mengetahui kondisi kuda agar seefektif mungkin menghadapi berbagai medan rintangan. 

Olahraga berkuda berikutnya adalah Polo yakni pertandingan antar dua tim berkuda yang masing masing terdiri dari empat pemain yang menggunakan stick mengarahkan bola di arena rumput di antara dua gawang. Sedangkan Horse back Archery (HBA) adalah kemampuan atlet memanah target dari atas kuda yang berlari. Walaupun terbilang baru, namun jumlah atlet HBA berkembang sangat pesat.

Geliat jual beli kuda

Jumlah rider/atlet yang terus bertambah berdampak pada kebutuhan penambahan kuda baru sehingga orang beramai-ramai berburu kuda betina (mare) dengan tinggi di atas 150 cm. Kuda betina memiliki nilai jual yang lebih stabil dibanding kuda jantan (male/stallion) ataupun kuda yang sudah dikebiri (atau yang biasa disebut gelding). Tinggi 150 ke atas cukup ideal bagi rider pemula, khususnya anak anak dan remaja.

Setelah lama terpuruk akibat kesulitan ekonomi berkepanjangan yang menimpa para pemilik kuda, kini harga kuda kembali normal. Pasar kuda delman yang didominasi pejantan lokalpun turut terimbas. Beberapa pedagang kuda delman di wilayah Jawa Barat terbanjiri permintaan kuda dari komunitas tracking berkuda. Mereka bahkan rela menggelar lelang kuda. 

Di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat mulai bermunculan stable pribadi maupun yang terbuka untuk umum. Stable adalah sebutan bagi bangunan kandang kuda temasuk orang dan manajemen di dalamnya. Beberapa Stable menyediakan sekolah/latihan berkuda yang terbuka untuk umum yang disebut Riding School.

Pada tahun 2022, pembelian kuda dari luar negeri semakin meningkat seiring dibukanya kembali lalu lintas impor. Puluhan kuda masuk ke tanah air dari berbagai negara menambah jumlah tenaga kerja yang menggantungkan pendapatannya disini mulai dari penjual kuda, importir, pelatih, rider, dokter hewan, konsultan, perawat kuda/groom, tukang tapal/farrier, dan banyak lagi. Hampir setiap bulan dihelat event pertandingan berkuda baik skala lokal, regional hingga internasional.

20230128-081039-63d4762c04dff064a27bb642.jpeg
20230128-081039-63d4762c04dff064a27bb642.jpeg

Para atlet cilik sedang menunggu giliran berlaga di sebuah pertandingan equestrian - Dok. pribadi

Dukungan semua pihak pada sektor ini bukan hanya menjaga kelestarian sumber daya hayati, budaya dan kearifan lokal serta prestasi putra-putri bangsa yang tak ternilai harganya, namun juga mengangkat industri wisata lokal seperti perhotelan dan hiburan.

drh. Budhy Jasa Widyananta 1) dan drh Fitri Dewi Fathiyah 2)
1)Dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis-IPB, 2)Praktisi Dokter Kuda, EQUESTRINA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun