Mohon tunggu...
Budhi Wiryawan
Budhi Wiryawan Mohon Tunggu... profesional -

mengikuti kemana darah ini mengalir....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pohon Sajakku

22 Juli 2016   23:09 Diperbarui: 22 Juli 2016   23:18 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 aku suka memelihara pohon sajak
 sebab daunnya adalah lipatan kehidupan
 yang berjarijari membentuk tekstur garis-garis tangan
 rajah atas segala nasib dan kiasan

 ia adalah kata-kata dan anak kalimat yang dipaksa menempel
 di kambium, dalam galih sukma , sesekali terbaca
 sebagai cinta , luka lara, segumpal tawa dan
 fatwa atas segala  perenungan yang butuh fotosintesa

 pohon sajakku adalah rumah bagi
 seluruh kegelisahan yang tak beranjak
 kadang ia berubah jadi daun kaktus yang menusuk
 -nusuk perasaan, namun ia bisa lentur seperti cemara
 atau kemladeyan yang menumpang
 di tubuh pohon yang tak sanggup mengalirkan pesan
 apalagi kalimat bijak yang mengalirkan kebahagiaan

(2016)  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun