Mohon tunggu...
Budhi Wiryawan
Budhi Wiryawan Mohon Tunggu... profesional -

mengikuti kemana darah ini mengalir....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Bersemayam di Darah

18 Mei 2013   19:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:22 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

jika jarak membuatmu cemburu
maka cinta bisa sedepa jauhnya
bisa juga tak terukur, karena mistar
tak membuatkan angka di belakang mili

jadi tak  ada rindu yang bisa membatu
karena tak cukup kristal atas lelehan suhu
tak juga rasa cemas itu memuncak
karena tak ada pendakian menuju ke hulu

catatan atas nilai kangenku padamu malam ini
tak bisa diwakilkan oleh satuan fisik mana pun
kecuali rasa yang merambat di nadi-nadi darahmu
dan di saat bergetar di persimpangan vena
di situlah cinta dan roh bersemayam
dipertemukan dalam lebur dan luluh jiwa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun