Mohon tunggu...
Budhi Wiryawan
Budhi Wiryawan Mohon Tunggu... profesional -

mengikuti kemana darah ini mengalir....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(Puisi) Mayat-mayat Berbicara

23 Desember 2012   16:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:08 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aku bagian dari kematianmu, ternyata
karena bunga, dan tanda duka sudah kudekap
jauh hari sebelum kau mengabarkan
bahwa hari ini kau akan mati
ruang kosong itu tak menjawab
luka-luka di sekujur badan itu
bukan tanda yang bisa dipercaya

"Kau mati dalam cengkeraman , hanya nama
bukan jasad yang kau tinggalkan"

banyak orang-orang telah mati,
setiap hari ribuan orang melayat
untuk dirinya sendiri
sebab nama itu tak bisa membawanya pergi

di koran, di televisi, banyak jasad-jasad berbicara
gambarnya terpasang besar-besar
disorot lampu-lampu yang menyala
padahal mereka telah menjadi mayat

jasad yang berbicara soal dosa, dan moral
mayat yang harumnya bagai bunga melati
tapi di luar, bunga-bunga bangkai
menyedak dan menyedu kota-kota tanpa nama

mayat-mayat itu telah berpetuah
jasad-jasad itu telah berkhotbah
tanpa lelah
tanpa sedikit rasa gundah
apalagi bersalah

(23-12-2012)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun