Mohon tunggu...
Budhi Wiryawan
Budhi Wiryawan Mohon Tunggu... profesional -

mengikuti kemana darah ini mengalir....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Duh Gusti, Kering Sudah Air Mata Ini

29 Juli 2012   20:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:28 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Duh Gusti, kering sudah airmata ini. Bergalon airmata yang kutimba dari sumur-sumur terdalam, telah lama kering, menguap, dan sia-sia sepertinya. Betapa tidak ? Ramadhan belum cukup untuk menguras airmata limpahan empati dan kasih sayang, tapi ternyata airmata buaya kepura-puraan justru yang tersisa .  Paradog, dan teramat menyedihkan.

Duh Gusti, mengapa kepura-puraan telah menjadi infotaimen yang diobral dengan begitu mudahnya.  Sandiwara apa yang terjadi, sehingga imej dan pencitraan ini menjadi bagian terpenting dari panggung sandiwara kehidupan, yang terus menerus dipertontonkan. Engkau ya Tuhan, telah mewanti-wanti : ketika tangan kanan memberi, jangan sampai tangan kiri melihatnya. Tapi apa yang  terjadi ? tak ada pengorbanan yang dilewatkan oleh lensa-lensa kamera, pena, tuts-tuts komputer, dan estafet dari mulut ke mulut.

Duh Gusti, berikanlah hambamu ini sebuah pelajaran terpenting tentang arti pengorbanan, keikhlasan, dan nilai-nilai yang tidak akan membangunkan sebuah umpatan, fitnah, pujian, dan riya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun