tempe garit telah menjadi kebanggaan keluarga
yang tidak pernah akan tergantikan
menu kebangsaan yang selalu hadir di meja makan
sejak pertama aku belajar membaca aksara
hingga sekarang aku belajar membaca jaman
pun setiap kali makan sahur, menu ini selalu
disandingkan dengan berbagai koleganya
telur dadar, atau ikan keranjang
ia tak pernah protes, dan juga tak pernah
merasa tersanjung, mengapa dari jaman ke jaman
kehadirannya selalu dinantikan
bahkan ia berterima kasih pada Rustono
pemuda sederhana yang membawanya ke Jepang
dengan penuh kebanggaan ia pun bersanding
dengan sukiyaki dan tempura hana
tapi mengapa masih ada saja yang mengklaim dirinya?
meski dia menjadi warga kosmopolitan global
tapi jiwa nasionalismenya tetap berkobar
"bahwa nenek moyang dan roh-ku adalah indonesia"
dia teramat paham jika ibu kandungnya adalah kedelai
yang belakangan ini sedang galau dan lebai
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H