Pergilah kau menggapai mimpimu
Melewati terjal kehidupan, tak menentu
Tanda basah air suci tidak lekas berhenti, Â meski tau akan kedatanganmu.Â
Ribuan lubang di tengah perjalanan, membuatmu kesakitan
Rasa sakit yang bertubi, membuat sendi seolah patah, Â dan tersambung lagi.Â
Jangan harap dunia menyambutmu dengan manis, dalam perjalan.Â
Alih-alih menyugungkan, hal besar meskipun nyawa sebagai taruhan.Â
Gelap gulita, tanpa kawan, Â dan tanpa pengetahuan.Â
Lengkap sudah, perjalanamu itu.Â
Menyajikan jalan sesat, Â ketika terus melaju, Â meskipun punya tujuan, tertentu.Â
Kau pun menyambut ketersesatan dengan senyuman,Â
Senyuman,Â
hingga tak terhitung jumlahnya.Â
Ketersesatan, merupakan jalanmu,Â
menjadi pengalaman,
Pengetahuan,Â
Dan mencapai pencerahan.Â
Oleh-oleh perjalanan
03/02/2020.
Kp
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H