Mohon tunggu...
Kukuh Budhi Dharma
Kukuh Budhi Dharma Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kumpulan perjalan dari titik awal.

Budhi Dharma Minat dalam bidang sastra, dan menulis meskipun belum jelas

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tersesat

5 Maret 2020   04:07 Diperbarui: 5 Maret 2020   04:07 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pergilah kau menggapai mimpimu

Melewati terjal kehidupan, tak menentu

Tanda basah air suci tidak lekas berhenti,  meski tau akan kedatanganmu. 

Ribuan lubang di tengah perjalanan, membuatmu kesakitan

Rasa sakit yang bertubi, membuat sendi seolah patah,  dan tersambung lagi. 

Jangan harap dunia menyambutmu dengan manis, dalam perjalan. 

Alih-alih menyugungkan, hal besar meskipun nyawa sebagai taruhan. 

Gelap gulita, tanpa kawan,  dan tanpa pengetahuan. 

Lengkap sudah, perjalanamu itu. 

Menyajikan jalan sesat,  ketika terus melaju,  meskipun punya tujuan, tertentu. 

Kau pun menyambut ketersesatan dengan senyuman, 

Kesakitan, 

Senyuman, 

hingga tak terhitung jumlahnya. 

Ketersesatan, merupakan jalanmu, 

menjadi pengalaman,

Pengetahuan, 

Dan mencapai pencerahan. 

Oleh-oleh perjalanan

03/02/2020.

Kp

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun