Mohon tunggu...
SedotanBekas
SedotanBekas Mohon Tunggu... Administrasi - ponakannya DonaldTrump

Saya adalah RENKARNASI dari Power Ranger Pink

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

9 dari 10 Wanita

29 September 2018   21:03 Diperbarui: 29 September 2018   21:21 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Ini cerita tentang lelaki yang menjadi  idaman semua orang, bukan hanya dari badannya yang membuat nafsu wanita berontak tapi tutur katanya, wajahnya dan kepintarannya juga bisa membuat semua orang terpukau. Saya tidak berbicara bohong saudara, ini sudah terbukti. Sembilan dari sepuluh orang wanita sangat merasa puas dengannya. Dengan lelaki yang bernama Joni ini.

            Dulu, dia adalah "Sang Raja". Hidupnya menyenangkan, banyak teman, pintar, di idolakan wanita-wanita dan juga kaya raya, sungguh  sempurna. Saya tahu banyak tentang dia, tentang kebiasaannya, tentang keluarganya bahkan saya juga tahu tetangnya yang orang lain tidak tahu. karena sejak lahir kemana pun dia pergi saya akan selalu bersamanya.

            Saudara, sebelum cerita ini berlanjut. izinkan saya memperkenalkan diri. Nama saya "Kelamin", begitu biasanya orang memanggil saya. Saya harap saudara tak merasa jijik medengar cerita dari saya. Dan saudara juga tak perlu berpikir macam-macam, karena perlu saudara ketahui meskipun saya kelamin dari seorang lelaki idaman yang bernama Joni tapi saya tidak bangga sama sekali, justru saya muak harus menjadi bagian dari tubuhnya. Jika saja saya boleh memilih, saya ingin berganti tubuh lain agar  tak mengalami nasib menyedihkan seperti sekarang ini. ketahuilah saudara, sekarang saya sudah tidak berguna alias tidak bisa berdiri lagi. Dan alasan ke-tidak berdiri-an saya inilah yang mendorong saya untuk bercerita kepada saudara. Karena saya sudah tak sanggup menahan ini sendirian.

            Sejak kecil Joni hidup penuh keberuntungan, dia lahir dari seorang ibu yang cantik jelita dan ayah yang kaya raya. Dia anak tunggal, ibunya tak berniat menambah anak lagi. Katanya ia takut jika menambah anak badannya akan melar seperti karet, dan kalau sudah melar ia takut kalau suaminya akan pergi mencari wanita lain. lalu bagi ayahnya memiliki  satu anak ataupun banyak anak itu tidak masalah, karena yang jadi masalah adalah jika ia tidak memiliki uang sama sekali.

            Hidup sebagai anak tunggal dari keluarga kaya tentu sangat enak, apa pun yang Joni minta selalu terkabul. rumah besar, fasilitas mewah, dan para pembantu yang dua puluh empat jam bersiaga, semua ada.  

            Joni kecil tumbuh bersama para pembantunya, maklum saja ayahnya seorang pengusaha jarang ada di rumah dan ibunya lebih sibuk mengurus badan daripada mengurus anak. Ada dua orang pembantu yang sedari kecil merawat Joni, dia bernama Suhendar dan  Maisaroh. Suhendar berasal dari Garut, rumahnya di bawah kaki gunung Cikurai. Sejak muda ia sudah ikut dengan keluarga ini. bermodalkan ilmu beladiri yang mempuni selepas lulus SMA dia bekerja disini sebagai pengawal pribadi. Dan Maisaroh adalah anak tukang kebun. Ia bekerja disini untuk membantu perekonomian keluarganya. Lebih tepatnya untuk biaya pengobatan  ibunya yang terkena penyakit kanker, anak berbakti.

            Dua puluh empat jam Joni bersama kedua orang tersebut sejak bangun tidur hingga tertidur lagi, bahkan saat tidur pun mereka menemani. Maisaroh seorang pengasuh yang baik, cantik dan telaten. Dia sangat sigap mengurus Joni, menyiapkan bajunya, memberi makan, memandikannya sampai membersihkan pantatnya jika Joni berak. Pokoknya apapun yang Joni butuhkan Maisaroh selalu menyediakan. Dan Suhendar pun sama, sebagai pengawal, ia selalu ada disamping Joni, melindunginya dari kemungkinan bahaya yang datang.

            Berjalan lima tahun mereka bersama, Suhendar jatuh cinta kepada Maisaroh, akan tetapi cintanya tak berbalas. Bukan karena tidak tampan, barangkali lebih tepatnya karena Suhendar kere. Maisaroh tak ingin jika ia harus berjodoh dengan orang kere karena ia ingin sekali merubah nasib menjadi  kaya. Setidaknya ia cantik, baik dan seksi,  itu sudah menjadi modal yang cukup untuk memikat hati orang kaya. Dalam keadaan nelangsa karena penolakan cinta Suhendar hidup tak karuan namun ia juga harus bersikap profesional sebagai pengawal, mau tidak mau, suka tidak suka meskipun ia di tolak dan merasakan sakit setiap melihat Maisaroh, Suhendar akan tetap bersamanya. Karena itu sudah menjadi kewajiban mutlak baginya. Memang sempat terpikir bagi Suhendar untuk mencari pekerjaan lain tapi ia urungkan karena bekerja di tempat ini lebih nyaman.

            Kata orang roda kehidupan itu berputar, kadang di bawah kadang di atas, kadang berjaya kadang sengsara. Nasib baik rupanya datang pada Maisaroh, dia yang bercita-cita menikahi orang kaya akhirnya tercapai. Pada usia Joni yang menginjak sepuluh tahun secara mengejutkan ia dinikahi oleh ayahnya Joni. Entah bagaimana cerita cinta ini bermula tapi yang jelas pada saat itu yang saya tahu di rumah itu Maisaroh sudah menjadi Nyonya Besar. Dan nasib ibu dari Joni berubah drastis setelah di usir paksa oleh suaminya karena tak mau berbagi dengan Maisaroh. Lebih sial lagi nasib Suhendar, sudah cinta di tolak sekarang dia harus melihat wanita pujaannya bersanding dengan majikannya sendiri.

            Selama seminggu Suhendar menghilang selepas pernikahan Maisaroh. Mungkin ia menenangkan diri atau mungkin juga menghabiskan waktu menguras habis air matanya, entahlah. Tapi Suhendar sangatlah berjiwa besar karena setelah seminggu menghilang ia kembali lagi dengan senyum yang menawan, senyuman  keikhlasan.

            "Tak ada gading yang tak retak". Sepertinya saya harus mengimani  pepatah tersebut. Benar sekali adanya, Suhendar meskipun ia berjiwa besar dan sangat profesional tapi ia punya kebiasaan yang sangat  buruk. Bisa jadi ini adalah imbas dari kebujangannya yang terlalu lama, karena sekarang ia sangat suka menonton film porno. Joni dan tentu juga saya sering memergokinya mengocok-ngocok kemaluan sambil memegangi handphone. Itu terjadi sangat sering, biasanya di waktu pagi dan malam hari. Dari rasa penasaran yang besar akhirnya Joni yang saat itu berusia dua belas tahun memberanikan diri menanyakan kepada Suhendar tentang apa yang di lakukannya.

"ini surga dunia" katanya "kau harus mencobanya"

Begitulah Suhendar memberitahu Joni sembari menyerahkan koleksi film pornonya. Malam itu kali pertama Joni menonton film porno dan tentu saja itu berimbas pada saya. sebagai kelamin tentu itu memberikan rangsangan yang berbeda. Rangsangan yang pertama kali saya rasakan, sungguh dasyat dan menggebu-gebu. Bentuk saya menjadi keras dan serasa ingin memuntahkan sesuatu. Joni juga melakukan gerakan yang sama persis dilakukan oleh Suhendar, yaitu mengocok-ngocok saya. puncaknya saya memuntahkan cairan putih yang kata orang itu "air mani". Rasanya nikmat sekali setelah cairan itu keluar.

            Hari-hari berlalu Joni menjadi ketagihan, saya yang saat itu masih berfungsi juga merasakan hal yang sama. Joni semakin akrab dengan Suhendar, mereka saling bertukar video dan kadang-kadang juga menonton bersama. Sampai pada akhirnya terbesit hasrat Joni untuk melakukan secara nyata seperti apa yang dilakukan dalam video.

            Pada masa SMA kesempatan itu akhirnya datang, Joni yang memang sudah tampan banyak digandrungi wanita-wanita. Terlebih lagi dia kaya, sudah pasti tak ada yang sanggup menolak di ajaknya. Perempuan pertama namanya Sarah, ia sudah kelas sebelas beda satu tingkat dengan Joni yang masih kelas sepuluh. Sarah orang yang sangat agresif dan tentunya cantik. Ia juga yang mengajarkan Joni cara berciuman yang benar. meskipun Joni sering melihat adegan ciuman tapi rasanya akan gugup jika dilakukan secara langsung, apalagi itu ciuman pertamanya. Sarah yang agresif dan mempunyai reputasi kurang baik mengajak Joni untuk berhubungan badan, tentu itu kesempatan emas, tanpa basa-basi Joni mengiyakannya. Terlalu seringnya mereka begitu sampai pada akhirnya Sarah hamil. Joni kaget mendengar berita itu dan memaksa Sarah Menggugurkan kandungannya, Ia memberikan uang lalu pergi meninggalkan begitu saja.

            Kecanduan Joni terhadap selangkangan wanita membawanya pada petualangan birahi yang tak ada henti, ia pacari gadis-gadis lainnya. Ada yang jelek, ada yang pendek, seksi, pokoknya beraneka ragam dan bentuk. Ia coba satu per satu untuk menuntaskan fantasinya. Baginya yang penting berlubang itu sudah cukup. Pernah juga ia berpacaran dengan orang yang umurnya terpaut jauh. Ia menjalin hubungan dengan Tante Linda. Adik kandung dari ayahnya sendiri. Bersama Tante Linda fantasi Joni semua di atas ekspetasi, ia sangat merasa puas begitu pun sebaliknya. Tante linda juga menilai Joni sebagai anak muda yang pandai memberikan kenikmatan. Dan perlu saudara ketahui bukan hanya Tante Linda saja yang berkata seperti itu, karena wanita-wanita lain yang sudah ditiduri Joni pun berkata seperti itu. mereka bilang Joni Memuaskan.

            Namun dari sepuluh wanita yang sudah tidur dengan Joni, hanya satu orang yang tak berkata seperti itu. ia adalah Latifah, ia anak seorang ustad. Karena pada saat itu, sepanjang persetubuhan ia menangis tersungut-sungut. Bahkan ketika saya sudah mati-matian keluar masuk, ia sama sekali tidak menghentikan tangisnya. Sebenarnya saya merasa iba kepada Latifah tapi apa boleh buat saya tak bisa menahan kemauan Joni. Latifah gadis baik-baik, ia hanya terbuai oleh rayuan Joni yang hebat. Dan berujung pada melepaskan keperawanannya.

            Sudah sebulan selepas tidur dengan Latifah, Joni tak mendengar kabar darinya. Ia tidak peduli, baginya itu bagus karena tak perlu bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya dan itu juga berarti dia bebas untuk mencari wanita lainnya.

"ini Karma Joni ....

"ini karma Joni ....

            Saya berteriak sejadi-jadinya saat mendapati di pagi hari saya sudah tidak bisa berdiri lagi, tapi apalah daya. Saya hanya sebuah kelamin yang menggelantung di tubuh Joni. Dia tidak bisa mendengar perkataan saya, meski sekuat apa pun saya berteriak.

"bangsat, ini pasti kutukan dari Latifah" guman saya

            Joni yang tahu dia sudah tidak bisa gaceng, panik bukan main. Ia memanggil Suhendar lalu meminta pendapatnya. Ia juga mencoba merangsang saya dengan menonton film porno tapi itu tidak berhasil. Malamnya suhendar mengajak Joni ke tempat lokalisasi untuk mencoba cara lainnya, hasilnya tetap sama. meskipun wanita itu mengulum-ngulum saya, tapi saya tidak bereaksi sama sekali.

"Bangsat ...

"Setan Alas ...

"Asu ...

            Joni memukul-mukul saya di kamar mandi, bodoh sekali. pikirnya hanya dia yang panik melihat saya tidak bisa berdiri. Dia sama sekali tidak berpikir bagaimana perasaan saya yang mengalami seperti ini. Saya lebih panik lagi, apalagi ia memukul-mukul saya. di pikirnya itu akan berpengaruh, menyebalkan.

            Suhendar pengawal sekaligus teman seperjuangan Joni dalam kemerdekaan birahi mencoba menolong. Ia bawa ramuan herbal, obat sampai tukang pijat. Tapi tak satu pun usahanya yang berhasil.

"ini karma bangsat, ini kutukan" kata saya

            Ah sial sekali, andai saja Joni bisa mendengar perkataan saya. atau andai saja saya bisa berubah wujud menjadi seperti manusia barang sebentar, saya sudah pasti akan memberitahunya bahwa ini kutukan dari Latifah dan tentu saja saya akan menghajar Joni habis-habisan agar ia merasakan betapa kesalnya saya kepada dia yang sudah membuat saya menjadi tak berguna lagi.

            Sepertinya roda harus kembali berputar, Joni sekarang bernasib tragis. Dulu teman-temannya bilang "Joni Perkasa", "Joni Kondom" dan sebutan-sebutan lainnya yang menjurus pada kemampuan Joni dalam hal birahi, sekarang mereka sudah mengganti itu dengan "Joni layu". Joni mati semangat, rendah gairah.

            Perihal keluarga pun Joni sudah tak sekaya dulu, ternyata Maisaroh ibu sambungnya menikah lagi selepas ayahnya mati. Ia menikah dengan pemuda berusia tujuh belas tahun.  Tentu itu bukan kabar baik, karena secara tidak langsung akan mengurangi pembagian harta Joni.

            "Joni setan, Joni bangsat. Apa yang kamu pikirkan, saya sudah muak sekali denganmu keparat, sudah kau buat saya tak bisa berdiri sekarang kau buat aku jadi hiasan saja. Dan entah apakah setan yang menghasudmu atau mungkin kau sendiri adalah setan. Sekarang untuk memenuhi birahi kau berubah menjadi seorang homo. Kau biarkan lubang pantatmu di sodok orang demi kenikmatan. Ketahuilah bangsat,

"ITU SANGAT MENJIJIKAN"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun