Joni yang tahu dia sudah tidak bisa gaceng, panik bukan main. Ia memanggil Suhendar lalu meminta pendapatnya. Ia juga mencoba merangsang saya dengan menonton film porno tapi itu tidak berhasil. Malamnya suhendar mengajak Joni ke tempat lokalisasi untuk mencoba cara lainnya, hasilnya tetap sama. meskipun wanita itu mengulum-ngulum saya, tapi saya tidak bereaksi sama sekali.
"Bangsat ...
"Setan Alas ...
"Asu ...
      Joni memukul-mukul saya di kamar mandi, bodoh sekali. pikirnya hanya dia yang panik melihat saya tidak bisa berdiri. Dia sama sekali tidak berpikir bagaimana perasaan saya yang mengalami seperti ini. Saya lebih panik lagi, apalagi ia memukul-mukul saya. di pikirnya itu akan berpengaruh, menyebalkan.
      Suhendar pengawal sekaligus teman seperjuangan Joni dalam kemerdekaan birahi mencoba menolong. Ia bawa ramuan herbal, obat sampai tukang pijat. Tapi tak satu pun usahanya yang berhasil.
"ini karma bangsat, ini kutukan" kata saya
      Ah sial sekali, andai saja Joni bisa mendengar perkataan saya. atau andai saja saya bisa berubah wujud menjadi seperti manusia barang sebentar, saya sudah pasti akan memberitahunya bahwa ini kutukan dari Latifah dan tentu saja saya akan menghajar Joni habis-habisan agar ia merasakan betapa kesalnya saya kepada dia yang sudah membuat saya menjadi tak berguna lagi.
      Sepertinya roda harus kembali berputar, Joni sekarang bernasib tragis. Dulu teman-temannya bilang "Joni Perkasa", "Joni Kondom" dan sebutan-sebutan lainnya yang menjurus pada kemampuan Joni dalam hal birahi, sekarang mereka sudah mengganti itu dengan "Joni layu". Joni mati semangat, rendah gairah.
      Perihal keluarga pun Joni sudah tak sekaya dulu, ternyata Maisaroh ibu sambungnya menikah lagi selepas ayahnya mati. Ia menikah dengan pemuda berusia tujuh belas tahun.  Tentu itu bukan kabar baik, karena secara tidak langsung akan mengurangi pembagian harta Joni.
      "Joni setan, Joni bangsat. Apa yang kamu pikirkan, saya sudah muak sekali denganmu keparat, sudah kau buat saya tak bisa berdiri sekarang kau buat aku jadi hiasan saja. Dan entah apakah setan yang menghasudmu atau mungkin kau sendiri adalah setan. Sekarang untuk memenuhi birahi kau berubah menjadi seorang homo. Kau biarkan lubang pantatmu di sodok orang demi kenikmatan. Ketahuilah bangsat,